Tony Buzbee, seorang pengacara asal Houston, pada Selasa (1/10) memberi keterangan pers mewakili 120 orang yang telah mengajukan gugatan tindak pelecehan seksual terhadap Sean “Diddy” Combs, taipan hip-hop yang sedang menunggu persidangan atas tuduhan perdagangan seks.
Buzbee memperkirakan gugatan hukum akan diajukan dalam waktu satu bulan ke depan, dan sebagian besar akan diajukan di New York dan Los Angeles.
Korban yang mengajukan gugatan itu terdiri dari 60 laki-laki dan 60 perempuan, dan 25 orang di antaranya masih di bawah umur pada saat terjadinya pelanggaran. Satu orang mengatakan, bahwa dia berusia 9 tahun ketika dilecehkan, kata Buzbee. Gugatan tersebut mencakup periode tindak pelecehan sejak 1991 hingga tahun ini.
Sebanyak 62 persen dari penggugat adalah warga Amerika keturunan Afrika, 30 warga persen kulit putih, dan sisanya warga Amerika Latin dan Asia, papar Buzbee. Sedangkan berdasarkan asal korban, lanjutnya, mereka berasal dari lebih dari 25 negara bagian dan mayoritas berasal dari California, New York, Georgia dan Florida.
"Jika bicara soal usia, ini sangat menghenyakkan, karena korban termuda – saat peristiwa pelecehan atau serangan seksual ini terjadi – baru berusia sembilan tahun. Mereka juga ada yang baru berusia 14 dan 15 tahun. Dua puluh lima dari 120 orang yang mengajukan gugatan hukum ini adalah anak di bawah umur saat terjadinya peristiwa tersebut," ujar Buzzbe.
Dia menambahkan bahwa jangka waktu terjadinya pelecehan dan serangan seksual juga bervariasi, dari tahun 1991 hingga 2024 ini.
"Jadi jika Anda bertanya-tanya mengapa ada begitu banyak korban, ini dikarenakan peristiwa ini terjadi dalam jangka waktu lebih dari 25 tahun," ujar Buzzbee.
Menyusul pengumuman tuduhan di Texas itu, seorang pengacara Combs mengatakan artis itu “tidak dapat menjawab setiap tuduhan yang tidak beralasan, dalam apa yang telah menjadi sirkus media yang sembrono.”
“Meskipun demikian, Combs dengan tegas dan mentah-mentah, menyangkal sebagai setiap klaim dan fitnah, bahwa dia melakukan pelecehan seksual terhadap siapa pun, termasuk anak di bawah umur,” kata pengacara Erica Wolff dalam sebuah pernyataan.
“Dia berharap dapat membuktikan bahwa dia tidak bersalah dan membela diri di pengadilan, di mana kebenaran akan ditetapkan berdasarkan bukti, bukan spekulasi.”
Seorang pengacara Diddy lainnya, Marc Agnifilo, mengatakan “akan berjuang habis-habisan untuk membebaskan klien kami," dan bahwa seharusnya ia dibebaskan karena telah datang ke kantor kejaksaan secara sukarela.
Lebih 3.280 Orang Mengaku Jadi Korban Diddy
Buzbee mengatakan lebih dari 3.280 orang menghubungi firma hukumnya dan menyatakan telah menjadi korban. Setelah memeriksa ribuan tuduhan itu, firma hukumnya memutuskan untuk mewakili 120 orang. Kasus-kasus lainnya masih dikaji. Sebagian kliennya bahkan telah berbicara dengan Biro Penyelidik Federal AS (Federal Investigation Bureau/FBI)
Dia melanjutkan pelecehan yang dituduhkan sebagian besar terjadi di pesta-pesta yang diadakan di New York, California, dan Florida di mana orang-orang diberi minuman yang dicampur dengan narkoba. Sebagian perilaku yang dituduhkan terjadi dalam audisi di mana “sering kali, terutama anak muda yang ingin masuk ke industri ini dipaksa melakukan perilaku seperti ini dengan janji akan dijadikan Bintang,” tambahnya.
Combs, yang berusia 54 tahun, ditahan di Pusat Penahanan Metropolitan di Brooklyn sejak mengaku tidak bersalah pada 17 September atas tuduhan federal bahwa dia menggunakan “kekuasaan dan prestise” untuk membujuk sejumlah perempuan untuk dibius, dan melakukan pertunjukan seksual yang dibuat secara rumit, bersama sejumlah pekerja seks laki-laki dalam acara yang dijuluki “Freak Off.”
Combs adalah salah seorang eksekutif musik, produser, dan artis paling terkenal di dunia hip-hop, yang telah memenangi tiga piala Grammy dan bekerja sama dengan artis-artis seperti Notorious B.I.G., Mary J. Blige, Usher, Lil Kim, Faith Evans, dan 112. Dia mendirikan Bad Boy Records pada 1993, lini fesyen berpengaruh Sean John, sebuah merek vodka dan jaringan Revolt TV. Dia menjual sahamnya di perusahaan yang terakhir pada Juni tahun ini.
Tony Buzbee juga pernah mewakili beberapa perempuan yang menuduh pemain NFL Deshaun Watson melakukan pelecehan seksual dan perlakuan tidak menyenangkan. [em/ns]
Forum