Para militan Kurdi yang dilarang, Sabtu (1/3), mengumumkan gencatan senjata dengan Turki menyusul seruan bersejarah dari pemimpin Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dipenjara, Abdullah Ocalan. Ocalan meminta kelompok tersebut untuk membubarkan dan mengakhiri perjuangan bersenjata selama lebih dari empat dekade.
Presiden Recep Tayyip Erdogan, yang mendukung proses perdamaian yang diprakarsai oleh sekutu dekatnya, memperingatkan bahwa Turki akan melanjutkan perjuangan anti-PKK kecuali kelompok tersebut menepati janjinya untuk bubar.
“Untuk membuka jalan bagi penerapan seruan (Ocalan) untuk perdamaian dan masyarakat demokratis, kami mendeklarasikan gencatan senjata yang berlaku mulai hari ini,” kata komite eksekutif PKK, dikutip oleh kantor berita ANF yang pro-PKK.
Pernyataan itu adalah reaksi pertama Partai Pekerja Kurdistan (PKK) setelah Ocalan pekan ini menyerukan pembubaran kelompok tersebut dan memintanya untuk meletakkan senjatanya.
“Kami setuju dengan isi seruan tersebut dan kami mengatakan bahwa kami akan mengikuti dan melaksanakannya,” kata komite tersebut, yang berbasis di Irak utara.
“Tak satu pun dari pasukan kami akan mengambil tindakan bersenjata kecuali diserang,” tambahnya.
PKK ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh Turki, Amerika Serikat, dan Uni Eropa. Kelompok ini telah melancarkan pemberontakan sejak 1984.
Tujuan awal kelompok ini adalah menciptakan tanah air bagi suku Kurdi, yang merupakan 20 persen dari 85 juta penduduk Turki.
Namun baru-baru ini, kelompok tersebut menyerukan lebih banyak otonomi dan hak budaya dan bahasa, daripada kemerdekaan.
Sejak Ocalan dipenjara pada 1999, terdapat berbagai upaya untuk mengakhiri pertumpahan darah yang telah memakan korban lebih dari 40.000 jiwa.
Setelah beberapa pertemuan dengan Ocalan di penjara pulau itu, partai DEM yang pro-Kurdi menyampaikan seruannya pada Kamis (27/2) agar PKK meletakkan senjata dan mengadakan kongres untuk mengumumkan pembubaran organisasi tersebut.
PKK mengatakan pada Sabtu bahwa mereka siap untuk menyelenggarakan kongres. Namun, PKK menambahkan bahwa “agar hal ini dapat terlaksana, lingkungan aman yang sesuai harus diciptakan” dan Ocalan “harus secara pribadi mengarahkan dan memimpin pertemuan itu demi keberhasilan kongres.”
Kesempatan Bersejarah
Beberapa jam setelah PKK mengumumkan gencatan senjata, Erdogan memperingatkan: "Jika janji yang diberikan tidak ditepati... kami akan melanjutkan operasi kami yang sedang berlangsung."
Dia berbicara dari Istanbul saat berbuka puasa Ramadhan.
Tidak ada apapun, katanya, “yang akan mengganggu roh suci para martir kita” yang dibunuh oleh PKK.
Dia menegaskan bahwa Turki akan menjadi pemenangnya.
“Kami selalu menyiapkan tangan besi jika tangan yang kami ulurkan dibiarkan tergantung di udara atau tergigit,” tambahnya, yang tampaknya merupakan peringatan bagi PKK.
Erdogan menggambarkan seruan Ocalan pada Jumat (28/2) sebagai “kesempatan bersejarah.” [ft/ah]