Tautan-tautan Akses

Turki akan Bergabung dengan Negara Tetangga Melawan ISIS di Suriah


Anggota Pasukan Demokratik Suriah memegang bendera militan ISIS yang ditemukan di sebuah gedung di sebelah stadion di Raqqa, Suriah, 4 Oktober 2017. (Foto: REUTERS/Erik De Castro)
Anggota Pasukan Demokratik Suriah memegang bendera militan ISIS yang ditemukan di sebuah gedung di sebelah stadion di Raqqa, Suriah, 4 Oktober 2017. (Foto: REUTERS/Erik De Castro)

YPG, pelopor Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung Amerika, berperan penting dalam melawan ISIS bersama pasukan khusus Amerika, dan kini menjaga ribuan tahanan ISIS di timur laut Suriah.

Turki, Suriah, Irak dan Yordania akan bersatu untuk melawan sisa-sisa kelompok ISIS, sebuah langkah yang menurut Menteri Luar Negeri Turki akan memungkinkan Amerika Serikat memutuskan hubungan dengan militan Kurdi di Suriah.

Hubungan Washington selama 10 tahun dengan pasukan pimpinan Kurdi di Suriah, ditentang oleh Turki. Ankara mengatakan, Unit-Unit Pertahanan Rakyat (YPG), yang terkait dengan kelompok Kurdi lainnya terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, AS, dan Uni Eropa.

YPG, pelopor Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung Amerika, berperan penting dalam melawan ISIS bersama pasukan khusus Amerika, dan kini menjaga ribuan tahanan ISIS di timur laut Suriah.

“Masalah mendasar adalah YPG menjaga para tahanan ISIS dan menahan mereka agar tetap di penjara, hanya itu”, kata Menlu Turki Hakan Fidan pada Minggu.

“Jadi Turki, Irak, Suriah dan Yordania perlu bersatu untuk melawan ISIS. Kami mampu melakukannya dan insya Allah ini adalah langkah yang akan kami ambil sebagai empat negara dalam waktu dekat. Kami telah melakukan pembicaraan awal untuk proses itu."

Fidan, yang berbicara pada konferensi pers di Doha, Qatar, bersama Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, mengatakan, pemerintah baru Suriah mengindikasikan bahwa mereka akan bertanggung jawab atas tahanan ISIS.

Turki ingin Presiden Amerika Donald Trump tidak lagi mendukung pejuang Kurdi, yang dianggap Turki sebagai teroris karena hubungan mereka dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang berperang melawan negara itu sejak tahun 1984.

“Kami berharap Presiden Trump akan membuat keputusan yang tepat dan memperbaiki kesalahan itu…, ini adalah hal yang harus diselesaikan sesegera mungkin,” tambah Fidan. [ps/ns]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG