Hembusan angin kencang yang panas dan kering, Selasa (14/1) mengancam akan kembali menyulut kebakaran besar yang telah melalap perbukitan dan pinggiran Kota Los Angeles. Kebakaran tersebut telah menewaskan setidaknya 24 orang dan selamanya mengubah wajah kota terbesar kedua di Amerika Serikat itu.
Pihak berwenang di California masih terus berjuang memadamkan kebakaran di tengah angin sangat kencang, sementara jumlah korban tewas mulai merangkak naik. Di Indonesia, Kepala DEN mengatakan tidak khawatir Indonesia dikucilkan karena menjadi anggota BRICS.
Reporter VOA Valdya Baraputri melaporkan dari Washington, DC untuk pemirsa SCTV mengenai informasi terbaru terkait karhutla hebat yang melanda kawasan Los Angeles dan sekitarnya di California, Amerika Serikat.
Jurnalis VOA Helmi Johannes melaporkan tentang angin kencang kembali meningkatkan bahaya kebakaran di Los Angeles; hubungan Turki-Israel tegang menyusul runtuhnya rezim al-Assad di Suriah; beragam produk robotik untuk atasi kesepian; dan warga diaspora menggali akar budayanya lewat pembuatan film.
Korban tewas bertambah dalam kebakaran hutan di California, yang diperparah angin kencang. Kerugian material akibat kebakaran ini masih belum dipastikan, meski ada yang memproyeksikan jumlahnya bisa mencapai hingga seratus lima puluh miliar dolar alias dua ribuan triliun rupiah.
Peringatan akan kemungkinan perintah evakuasi baru membuat lebih banyak pemilik rumah gelisah.
Manajer istal di Los Angeles, Janell Gruss, mengatakan bahwa menggiring hewan-hewan itu sangat menantang, dan ia sempat khawatir pada satu titik bahwa ia mungkin tidak akan bisa keluar hidup-hidup.
Rekaman dari Mandeville Canyon menunjukkan sebuah rumah terbakar, dengan dinding api menjilat lereng bukit dan mengancam rumah-rumah lain di sekitarnya.
Altadena telah menjadi rumah bagi keluarga kulit hitam dan Latin selama beberapa generasi, serta menarik seniman dan insinyur muda yang bekerja di laboratorium roket NASA terdekat, yang menyukai suasana kota kecil dan kedekatannya dengan alam.
Reporter VOA Rio Tuasikal melaporkan dari Washington, DC untuk pemirsa Kompas Pagi - Kompas TV mengenai informasi terbaru terkait karhutla hebat yang melanda Los Angeles dan sekitarnya di California serta kabar Diaspora Indonesia yang tinggal di sana, hari Sabtu pagi 11 Januari 2025.
Tunjukkan lebih banyak