Sementara cuaca dingin mulai melanda sebagian benua itu, para pemimpin Uni Eropa mengadakan pertemuan yang ke lima kalinya hari Minggu untuk guna menanggapi krisis itu.
Para pemimpin Eropa berkomitmen memperketat penjagaan perbatasan Yunani yang saat ini kesulitan mengatasi gelombang pengungsi dari Suriah dan lainnya yang menyeberang lewat Turki.
Komisaris Tinggi PBB urusan HAM menuduh Republik Ceko menahan migran dan “merendahkan martabat” mereka.
Menlu Jerman Frank-Walter Steinmeier hari Rabu (21/10) menekankan pentingnya upaya mencegah terjadinya konflik baru apapun akibat perselisihan terkait krisis imigrasi di Eropa.
Kepala Komisi Eropa telah menyerukan diadakan pertemuan darurat antara para pemimpin Uni Eropa dan Balkan sementara gelombang migran dari Timur Tengah dan Afrika terus memasuki Balkan utara.
Ribuan pencari suaka telah memasuki Slovenia sejak Sabtu (17/10), memaksa negara itu mengurus gelombang migrasi di perbatasannya bagian selatan.
Badan pengungsi PBB (UNHCR) kehabisan persediaan makanan dan obat-obatan hari Senin (19/10) sementara berusaha mengakomodasi sedikitnya 2.500 orang yang terdampar di perbatasan Serbia dengan Kroasia.
Kroasia mengijinkan sekitar tiga ribu migran yang sudah terlantar dalam udara dingin selama dua malam untuk memasuki wilayahnya hari Senin (19/10) sore.
Sekitar 2.000 orang duduk di dalam bus-bus tanpa penghangat suhu, hari Minggu (18/10), sambil menunggu masuk ke Serbia dalam perjalanan mereka menuju Uni Eropa.
Keputusan Hongaria untuk menutup perbatasan telah menambah penderitaan dan kesengsaraan orang-orang yang sudah putus asa itu.
Kanselir Jerman Angela Merkel bertemu dengan para pemimpin Turki hari Minggu (18/10) dalam upaya memperoleh bantuan untuk membendung arus migran ke Eropa.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menyebut situasi migran dan pengungsi di Eropa sebagai "krisis solidaritas global."
Tunjukkan lebih banyak