Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier menekankan pentingnya upaya mencegah terjadinya konflik baru apapun antar bekas negara-negara Yugoslavia akibat perselisihan terkait krisis imigrasi di Eropa.
Berbicara di Berlin setelah melangsungkan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Finlandia Timo Soini, Steinmeier mengatakan Eropa seharusnya memastikan bahwa kedatangan para pengungsi tidak akan menimbulkan konflik baru di kawasan Balkan.
“Pertama-tama kita harus memastikan bahwa kedatangan para pengungsi itu tidak menimbulkan konflik baru di kawasan, di mana kita telah bekerja sangat keras untuk menenangkan situasi konflik itu setelah pembubaran Yugoslavia dan menciptakan kerjasama yang damai di negara-negara itu. Seharusnya tidak ada kemunduran dalam hal ini,” kata Steinmeier.
Menteri Luar Negeri Finlandia Timo Soini juga mengatakan krisis migran mensyaratkan kerjasama erat dengan Uni Eropa guna mengatasi arus masuk besar-besaran migran dan pengungsi seperti ini.
“Solusi masalah krisis migran ini membutuhkan kerjasama jangka panjang. Hal paling utama adalah mengamankan wilayah perbatasan luar negara-negara anggota Uni Eropa, dan kita telah sepakat bahwa Frontex perlu diperkuat, kita membutuhkan aturan untuk mengatur hal itu,” ujar Soini.
Sementara itu, Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker telah menyerukan pertemuan diantara pemimpin-pemimpin Uni Eropa dan Balkan, ketika kerumunan migran yang meninggalkan Timur Tengah dan Afrika terus membanjiri wilayah Balkan barat. [em/ii]
