Walau dalam suasana prihatin, sejumlah komunitas Muslim berupaya menjalankan amal ibadah dengan mengikuti aturan jaga jarak dan sanitasi. Dari rumah masing-masing, Ariadne Budianto dan Rivan Dwiastono menjawab pertanyaan pemirsa tentang kegiatan Ramadan di masa pandemi di Amerika Serikat.
Bulan Ramadan tahun ini bagi grup musik Religi, Native Deen, asal Amerika Serikat menjadi berbeda. Kegiatan rutin yang biasanya diisi dengan berbagai aktivitas spiritual terpaksa diberhentikan, tetapi mereka berharap agar keterbatasan ini bisa diisi dengan berbagai kegiatan yang positif.
Ramadan adalah bulan yang ditunggu-tunggu Muslim. Inilah saatnya memakmurkan masjid untuk beribadah. Bagi para mualaf yang tidak memiliki keluarga Muslim, masjid menjadi tempat untuk belajar dan mempraktikkan ajaran Islam. Penutupan masjid pada masa pandemi corona ini berdampak pada mereka.
Berbagai kampus di Amerika Serikat menawarkan kelas-kelas studi Islam dan semakin banyak mahasiswa yang berminat mengambilnya. Salah satunya di Northern Virginia Community College, salah satu kampus di pinggiran Washington DC yang memasukkan studi Islami dalam setidaknya 3 mata kuliah tentang agama.
Menarik minat anak dan remaja untuk rajin datang ke masjid seringkali menjadi kendala, bahkan saat sebelum adanya pembatasan sosial seperti sekarang. Muslim Center di kota Detroit berupaya menarik minat para remaja di kota terbesar negara bagian Michigan ini, agar lebih aktif berkegiatan di masjid.
Menaati perintah tinggal di rumah selama pandemi, bukan hal yang mudah, sebagian Umat Islam di beberapa negara termasuk Indonesia memutuskan untuk beribadah seperti biasa. Namun komunitas Muslim AS tetap bertahan kebijakan menutup pintu masjid mereka untuk sementara waktu.
Serial drama Ramadan yang tayang di stasiun televisi swasta terbesar di Jazirah Arab berjudul “Umm Haroun” alias “Ibunda Harun” memicu kontroversi karena menampilkan kisah tentang seorang bidan Yahudi di sebuah negara Teluk yang namanya tidak disebutkan.
Di tengah-tengah pandemi virus corona dan bulan Ramadan, warga Muslim menghadapi berbagai hambatan dalam menjalankan puasa, namun mereka merasa ini juga merupakan sebuah peluang untuk menguji ketabahan dan keyakinan mereka.
Pandemi Covid 19, memaksa komunitas muslim dunia untuk mengubah tradisi yang berlaku selama ini saat Ramadan, begitu pula dengan tradisi buka puasa bersama di sejumlah masjid. Mereka menggantinya dengan buka puasa Drive-Thru alias layanan tanpa turun, khusus bagi mereka yang membutuhkan.
Sejak Pandemi Covid-19 banyak supermarket dan toko di seluruh AS kekurangan stok barang-barang kebutuhan sehari-hari. Namun toko-toko halal di pinggiran Washington DC menyatakan siap sedia kebutuhan warga Muslim selama Ramadan, walau dengan sejumlah kendala termasuk harga yang meningkat.
Tunjukkan lebih banyak