Kelompok garis keras Israel menyambut baik rencana Presiden Donald Trump untuk masa depan Gaza, yang meminta 2,3 juta warga kawasan itu meninggalkan wilayah yang terkepung tersebut. Mereka mengatakan mendorong emigrasi tidak melanggar hukum internasional. Warga Palestina sendiri menolak rencana itu.
Masa depan gencatan senjata antara Israel dan Hamas mengalami ketidakpastian setelah Israel memblokir semua bantuan ke Jalur Gaza. Israel mengatakan mereka ingin memperpanjang gencatan senjata selama tujuh pekan. Hamas ingin melakukan pembicaraan mengenai penghentian perang secara permanen.
Sementara PM Israel Benjamin Netanyahu bersiap-siap melakukan perjalanan ke Washington untuk bertemu dengan Presiden Donald Trump, kelompok militan Hamas membebaskan tiga sandera Israel, termasuk di antaranya satu orang Amerika berkewarganegaraan ganda.
Pemukim Yahudi di Tepi Barat menyambut baik terpilihnya kembali Donald Trump serta pilihannya, Mike Huckabee, sebagai duta besar Amerika Serikat untuk Israel. Para pemukim mengatakan mereka berharap akan menganeksasi Tepi Barat, dan bahkan membangun permukiman di Gaza.
Ratusan warga Palestina di Yerusalem Timur bersiap menghadapi penghancuran rumah mereka atau diusir demi kepentingan para pemukim Yahudi. Kedua belah pihak mengatakan mereka membeli rumah mereka secara legal. Reporter VOA Linda Gradstein melaporkan dari Yerusalem.
Menjelang peringatan serangan Hamas pada 7 Oktober yang memicu perang di Gaza, warga Israel menjadikan lokasi festival musik NOVA sebagai tempat ziarah. Di tempat itu, Hamas menewaskan 364 anak muda dan menyandera 44 orang.
Banyak anak Israel dan Palestina menderita trauma parah akibat serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober dan perang delapan bulan berikutnya antara kedua pihak. Para terapis di kedua pihak mengatakan dampak trauma itu bisa bersifat jangka panjang bagi anggota masyarakat yang paling rentan itu.
Sebuah UU yang mengecualikan warga ultra-Ortodoks Yahudi Israel dari wajib militer akan berakhir Maret ini, membuka kemungkinan wajib militer bagi mereka. Sebagian besar warga ultra-Ortodoks menentang dinas militer dan mengancam akan menggulingkan pemerintah jika status quo itu diubah.
Lebih dari 10.000 warga Israel terluka sejak perang dengan Hamas dimulai hampir lima bulan lalu, menurut Kementerian Kesehatan Israel. Sebuah pusat rehabilitasi baru di Yerusalem menawarkan terapi mutakhir bagi tentara dan warga sipil.
Israel menyerukan pembubaran UNRWA, badan PBB yang membantu warga Palestina, setelah Israel memberikan bukti sedikitnya 12 staf UNRWA berpartisipasi dalam pembantaian 7 Oktober. Beberapa donor besar menangguhkan pendanaan. Palestina sebut UNRWA memainkan peran penting di Gaza.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan korban tewas di Gaza melampaui 25 ribu, sementara pejabat PBB memperingatkan bahaya kelaparan dan penyakit yang semakin besar di Jalur Gaza. Tetapi Israel mengatakan pihaknya mengizinkan makanan masuk ke Gaza dan masalahnya adalah distribusi di pihak Gaza.
Keluarga dari 136 warga Israel yang masih ditahan Hamas mengatakan waktu untuk membawa pulang orang-orang yang mereka cintai dalam keadaan hidup hampir habis. Kesepakatan apapun dengan Hamas mungkin berarti harus mengakhiri perang di Gaza. Namun, pemimpin Israel mengatakan hal itu bukan opsi.
Hukum Yahudi dan Islam sama-sama mewajibkan orang yang meninggal diperlakukan dengan baik dan dikubur sesegera mungkin. Mematuhi aturan-aturan ini, sementara ribuan orang tewas dalam zona perang, terbukti sulit. Ada begitu banyak mayat di Israel dan di Jalur Gaza.
Ribuan pria Palestina yang bekerja di Israel tidak bisa pulang ke rumah untuk berkumpul bersama keluarga mereka di Gaza sejak perang dimulai. Sementara itu, keluarga dan kerabat orang-orang yang diculik Hamas ke Gaza bersatu untuk menekan pemerintah Israel agar segera memulangkan para sandera.
Israel telah mengumumkan pengepungan total Gaza. Upaya ini berarti pemutusan suplai pangan, air, dan listrik. Jumlah korban tewas, baik di pihak Israel maupun Gaza, terus meningkat seiring pertempuran yang berlanjut.
Pernyataan dari seorang menteri sayap kanan Israel baru-baru ini telah menghidupkan kembali tuduhan puluhan tahun dari orang-orang Palestina bahwa Israel menerapkan rezim apartheid. Israel selama ini menerapkan undang-undang terpisah bagi warga Israel dan orang-orang Palestina di Tepi Barat.
AS sedang mempertimbangkan proposal terbaru untuk hidupkan kembali kesepakatan nuklir internasional dengan Iran. PM Israel mengecam pakta itu, dan mengatakan hal itu tak akan menghentikan Iran menjadi negara nuklir. Ia memperingatkan, Israel akan bertindak untuk mencegah Iran miliki senjata nuklir.
Tunjukkan lebih banyak