Sejumlah pemimpin komunitas Yazidi dan politisi Irak mengatakan, meskipun militer berhasil mengalahkan ISIS, kelompok minoritas yang diserang dan diperbudak kelompok ekstremis itu masih hidup dalam ketidakpastian, umumnya di kamp-kamp pengungsi di kampung-kampung halaman mereka yang hancur dan tidak dilengkapi fasilitas keamanan.
Mereka mengungkapkan fakta memprihatinkan ini di Baghdad, Kamis (1/8), dalam pertemuan untuk memperingati lima tahun serangan ISIS terhadap sejumlah desa Yazidi di kawasan Sinjar, Irak. Pada waktu itu ISIS membantai para pria Yazidi dan memperbudak kaum perempuan dan anak, tindakan yang dikecam PBB sebagai genosida.
“Kami masih menghadapi genosida hingga hari ini," kata Said Khider, seorang Yazidi yang menjadi anggota parlemen Irak. “Luka kami masih menganga.”
ISIS dilaporkan memindahkan para perempuan dan anak-anak Yazidi ke Suriah dan menghancurkan lokasi-lokasi pemukiman Yazidi di Irak. Meskipun ISIS akhirnya berhasil dikalahkan di Suriah Maret lalu, ratusan warga Yazidi masih dinyatakan hilang. Banyak anak-anak yang dibesarkan oleh ISIS dan diindroktinasi idiologi jihad, diyakini masih hidup di kamp-kamp Suriah.
Pihak berwenang telah menemukan lebih dari 70 lokasi kuburan massal di Irak yang diyakini sebagi tempat pembantaian warga Yazidi. Namun hingga saat ini hanya beberapa yang telah dibongkar.
Kelompok ekstremis ISIS menganggap kelompok minoritas Yazidi yang berbahasa Kurdi sebagai kelompok yang murtad terhadap Islam. [ab/uh]