Sebuah kawat diplomatik Amerika yang muncul di situs WikiLeaks mengatakan pemerintah Suriah mendukung unjukrasa yang kasar menentang penerbitan karikatur Nabi Muhammad yang kontroversial empat tahun lalu, di mana sejumlah kedutaan besar negara-negara Eropa di Damaskus diserang.
Kawat diplomatik itu mengutip kuasa usaha Kedutaan Besar Amerika di Suriah Stephen Seche sebagai mengatakan, Perdana Menteri Suriah Naji al-Otari meminta para khotib di mesjid untuk menyampaikan khutbah yang berapi-api menjelang unjukrasa tersebut.
Karikatur – termasuk yang melukiskan Nabi Muhammad mengenakan sorban mirip bom – muncul pertama kali di surat kabar Denmark dan memicu unjukrasa di seluruh negara Muslim.
Banyak warga Muslim yakin kepercayaan mereka melarang penggambaran Nabi Muhammad dalam bentuk apapun.
Kedutaan Besar Denmark dan Norwegia di ibukota Suriah dibakar dalam berbagai aksi unjukrasa dengan kekerasan tersebut.
