Ribuan warga Pakistan yang menentang serangan-serangan pesawat tak berawak Amerika terhadap militan di Pakistan barat laut, telah mengakhiri blokade mereka selama dua hari terhadap rute utama yang digunakan pasukan NATO pimpinan Amerika untuk mengirim pasokan ke tentaranya yang sedang bertempur di negara tetangga, Afghanistan.
Seruan blokade, yang dimulai hari Sabtu di pinggiran kota Peshawar itu, disampaikan Partai Gerakan Bagi Keadilan atau Tehreek-e-Insaf yang dipimpin mantan bintang kriket Imran Khan.
Khan hari Minggu menuntut agar serangan-serangan itu diakhiri atau akan lebih banyak demonstrasi dilakukan di berbagai bagian negara itu untuk memblokir pasokan NATO, termasuk di ibukota negara itu, Islamabad.
NATO mengapalkan sebagian besar pasokan non senjatanya melalui Pakistan, tapi militan setempat kerap menyerang konvoi logistik itu.
Serangan pesawat-pesawat tak berawak Amerika terhadap militan yang berbasis di kawasan kesukuan di Pakistan selama ini menjadi sumber perselisihan antara kedua negara. Pejabat Amerika tidak mengakui serangan-serangan misil itu, yang sangat tidak bisa diterima di kalangan penduduk setempat.
Pemerintah Pakistan secara terbuka mengutuk serangan pesawat tak berawak itu sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan negaranya, tapi para pakar kawasan mengatakan Islamabad secara diam-diam berkoordinasi dengan pemerintah Amerika dalam menetapkan sasaran-sasaran serangan.