Warga Afrika Selatan menggunakan kesempatan terakhir mereka untuk menyampaikan penghormatan pada Uskup Agung Emeritus Desmond Tutu pada Jumat ini (31/12), menjelang pemakaman pejuang anti-apartheid yang dihormati itu.
Sejak hari Kamis (30/12) hampir 3.000 pelayat telah mendatangi Katedral St. George di Cape Town untuk melihat jenazah Tutu yang disemayamkan di sebuah peti kayu pinus sederhana.
Anggota keluarga Tutu berpelukan dan saling menghibur satu sama lain ketika peti mati itu kembali dibuka untuk disemayamkan pada hari kedua dan sekaligus hari terakhir, sementara band yang terdiri dari sejumlah pemain terompet anak-anak pra-sekolah bermain untuk menghormatinya.
Penerus Tutu, Thabo Makgoba melambaikan asap dupa yang menyala di atas peti mati sebelum pengusung peti mati, vikaris Anglikan, membawa peti mati dari mobil Mercedes SUV berwarna perak. Secara perlahan-lahan mereka menaiki tangga katedral di mana Tutu berkotbah selama satu dekade.
Jenazah Tutu akan berada di katedral itu hingga saat pemakaman, yang menurut rencana akan dipimpin oleh Presiden Cyril Ramaphosa.
Tutu meninggal dengan tenang pada hari Minggu (26/12) dalam usia 90 tahun. [em/rs]