Wakil Presiden Mesir Omar Suleiman mengatakan pemerintah tidak akan mentoleransi demonstrasi anti-pemerintah yang berkepanjangan di lapangan utama Kairo, di mana ratusan ribu orang kembali berkumpul pada hari Selasa dalam usaha terbaru menuntu pengunduran diri Presiden Hosni Mubarak.
Kantor berita negara Mesir (MENA) mengutip Wapres Omar Suleiman mengatakan bahwa krisis yang diakibatkan protes anti-Mubarak selama 15 hari di Tahrir Square harus berakhir secepat mungkin. Suleiman menyampaikan demikian Selasa malam kepada sekelompok redaktur surat kabar Mesir.
Menurut MENA, Suleiman mengatakan kepada para redaktur bahwa kehadiran para aktivis anti-Mubarak dan satelit stasiun-stasiun televisi di lapangan Tahrir membuat warga Mesir ragu-ragu pergi bekerja dan mengganggu kehidupan sehari-hari. Ia juga menuduh berbagai media televisi telah menghina Mesir, tanpa menyebut nama-nama mereka mereka.
Tetapi, Suleiman juga dikutip mengatakan pemerintah tidak ingin menghadapi masyarakat Mesir dengan menggunakan polisi dan lebih menghendaki penggunaan dialog dalam usaha menanggapi tuntutan demonstran.
Ratusan ribu orang berdemo di Lapangan Tahrir pada hari Selasa dalam protes yang sangat besar yang menuntut pengakhiran segera kekuasaan 30 tahun Mubarak.
Mubarak sudah menanggapi aksi protes pekan lalu dengan menyatakan ia tidak akan mencalonkan diri lagi untuk masa jabatan keenam dalam pemilu bulan September dan menawarkan konsesi politik lain, tetapi demonstran telah menolak berbagai rencana tersebut dengan menyebutnya sebagai janji-janji palsu.