Wali kota Shibuya -- sebuah distrik di Tokyo, Jepang -- meminta perayaan Halloween tidak dilangsungkan di kawasan perbelanjaan dan hiburan yang sibuk itu. Ia menyatakan, banyaknya pengunjung pesta bukan tidak mungkin bisa menyebabkan bencana seperti yang pernah terjadi tahun lalu di Korea Selatan.
“Tahun ini, kami memperjelas kepada dunia bahwa Shibuya bukanlah tempat untuk mengadakan acara Halloween,” kata Wali Kota Shibuya Ken Hasebe pada konferensi pers yang digelar pada Kamis (5/10). “Tolong, jangan datang ke area stasiun Shibuya untuk Halloween.”
Hasebe mengatakan ia memahami bahwa Halloween adalah perayaan yang menyenangkan di seluruh dunia, namun mencatat bahwa kerumunan massa seperti yang menewaskan sekitar 160 orang saat merayakan Halloween tahun lalu di distrik Itaewon, Seoul, dapat terjadi di Shibuya.
“Kecelakaan fatal seperti Itaewon bisa terjadi di sini kapan saja,” ujarnya.
Persimpangan Shibuya yang terkenal dengan stasiun keretanya telah menjadi tujuan populer bagi penduduk dan wisatawan pada hari Halloween. Dijuluki “scramble cross” karena banyaknya pejalan kaki yang mencoba menyeberang, Shibuya menarik banyak anak muda yang mengenakan kostum setiap tahunnya saat Halloween.
Jumlah tersebut menurun selama pandemi, tetapi jalan-jalan di Shibuya kembali padat saat Halloween pada tahun lalu, dan pemerintah kota khawatir jumlah pendatang tahun ini bisa lebih banyak lagi, kata Hasebe.
“Kami merasa kami mungkin tidak dapat menjamin keselamatan dan keamanan penduduk dan pengunjung,” katanya.
Shibuya secara signifikan meningkatkan jumlah penjaga keamanan dan petugas kota untuk mengingatkan masyarakat tentang peraturan kota yang melarang konsumsi alkohol di dekat stasiun Shibuya antara 27 Oktober dan 31 Oktober.
Selama periode tersebut, pembatasan lalu lintas juga akan diberlakukan pada malam dan dini hari, kata Pemerintah Kota Shibuya. [ab/uh]
Forum