Vietnam mengizinkan aktivis prodemokrasi Chau Van Kham (73 tahun) untuk pulang ke Sydney, Selasa (11/7), setelah Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mendesak agar pensiunan tukang roti itu dibebaskan dari penjara sewaktu ia berkunjung ke Hanoi bulan lalu.
Warga negara Australia tersebut telah ditahan di negara kelahirannya itu sejak ia berkunjung pada Januari 2019. Ia dihukum tahun itu atas tuduhan terorisme terkait dukungannya untuk kelompok demokrasi Viet Tan dan dijatuhi hukuman 12 tahun penjara. Pemerintah Vietnam menganggap Viet Tan sebagai organisasi teroris.
Istri dan dua anak Kham berterima kasih kepada pemerintah Australia pada hari Selasa karena memastikan pembebasannya.
"Kami berbagi kabar gembira bahwa Chau Van Kham baik-baik saja dan telah kembali ke keluarganya hari ini," demikian pernyataan keluarganya.
Albanese menggambarkan pembebasan Kham sebagai “contoh bagaimana dialog secara konstruktif membuahkan hasil yang mendukung kepentingan nasional Australia.”
“Australia sangat menyambut baik pelepasan Chau Van Kham. Ini adalah masalah yang saya angkat selama kunjungan saya ke Vietnam, yang merupakan kunjungan yang sangat konstruktif,” kata Albanese kepada wartawan di Berlin.
“Saya berterima kasih kepada teman-teman kami di Vietnam karena telah mendengarkan sewaktu kunjungan saya ke sana dan menyetujui agar hal ini terjadi,” tambah Albanese.
Albanese mengunjungi Vietnam pada 4 Juni untuk menandai 50 tahun hubungan diplomatik antara kedua negara. Mereka bersiap untuk meningkatkan hubungan mereka menjadi kemitraan strategis yang komprehensif dan sepakat untuk mengadakan dialog perdagangan tingkat menteri.
Pemerintah konservatif Australia sebelumnya juga mendesak pembebasan Kham, seorang veteran tentara Vietnam Selatan, dengan alasan kesehatan sebelum Partai Buruh Albanese yang berhaluan kiri-tengah merebut kekuasaan dalam pemilihan pada Mei tahun lalu.
Kham telah tinggal di Australia sejak 1980-an.
Amnesty International Australia mengatakan Kham adalah "tahanan hati nurani yang ditahan semata-mata karena keyakinan politik damainya."
"Hari ini adalah hari yang penting bagi gerakan untuk membebaskan orang-orang yang dipenjara secara keliru di seluruh dunia, dan berfungsi sebagai pengingat bahwa puluhan ribu warga Australia akan mengambil tindakan untuk membela HAM," kata juru kampanye Amnesty International Rose Kulak dalam sebuah pernyataannya. [ab/uh]
Forum