Daniel Penny, seorang veteran Marinir yang mencekik seorang penumpang kereta bawah tanah yang menimbulkan kekhawatiran penumpang lain di dalam gerbong, pada hari Senin (9/12) dibebaskan. Sidang pengadilannya memberi cara pandang baru untuk melihat urgensi keselamatan publik, keberanian dan juga tindakan main hakim sendiri; yang memicu perbedaan pandangan tajam di publik AS.
Juri pengadilan Manhattan membebaskan Daniel Penny dari tuduhan pembunuhan karena kelalaian dalam kematian Jordan Neely pada tahun 2023. Tuduhan pembunuhan yang lebih serius dibatalkan minggu lalu karena juri menemui jalan buntu dalam hal itu.
Penny, yang tidak banyak menunjukkan ekspresi selama persidangan, sempat tersenyum saat putusan dibacakan. Tepuk tangan dan sekaligus geram kemarahan meledak di ruang sidang. Ayah dan dua pendukung Neely diantar keluar ruang sidang setelah terdengar menyampaikan reaksi. Seorang lainnya juga meninggalkan ruangan sambil menangis tersedu-sedu.
“Ini sangat, sangat menyakitkan,” kata ayah Neely, Andre Zachery, di luar gedung pengadilan. “Saya sudah muak dengan semua ini. Sistem ini sudah dicurangi.”
Jaksa Hormati Putusan Pengadilan
Jaksa Wilayah Manhattan Alvin Bragg, anggota Partai Demokrat yang kantornya menangani kasus ini, mengatakan para jaksa penuntut “mengikuti fakta-fakta dan bukti-bukti dari awal hingga akhir” dan menghormati putusan tersebut.
Tidak ada komentar langsung dari pengacara Penny, yang bergegas menuju mobil yang sudah menunggu setelah putusan. Selama persidangan tim pengacara Penny berulangkali mengatakan kliennya melindungi dirinya dan penumpang kereta bawah tanah lainnya dari seorang laki-laki yang tidak stabil dan memiliki gangguan jiwa, yang membuat pernyataan dan gerakan-gerakan yang mengkhawatirkan.
Juri anonim, yang telah mulai berunding sejak Selasa lalu (3/12) juga dikawal keluar dari pengadilan menuju sebuah mobil van.
Perpecahan
Kasus ini memperkuat perpecahan tajam di Amerika dalam banyak hal, antara lain ras, politik, kejahatan, kehidupan perkotaan, penyakit mental, dan tunawisma.
Neely berkulit hitam. Penny berkulit putih.
Sepanjang sidang pengadilan kasus ini, kerap terjadi demonstrasi antar dua kelompok – yang membela dan mempersalahkan Penny – di luar pengadilan, termasuk pada hari Senin saat sidang putusan. Nyanyian kedua kelompok terdengar melalui jendela ruang sidang.
Politisi terkemuka Partai Republik menggambarkan veteran marinir Daniel Penny sebagai pahlawan. Sementara, tokoh Demokrat menghadiri pemakaman Jordan Neely.
Penny dan Neely, Bagai Bumi dan Langit
Daniel Penny, yang berusia 26 tahun, bertugas selama empat tahun di Marinir dan melanjutkan studi arsitektur.
Jordan Neely, yang berusia 30 tahun, adalah seorang pengamen di kereta bawah tanah dengan kisah hidup yang tragis. Saat ia masih remaja, ibunya dibunuh pacarnya sendiri dan mayatnya dimasukkan ke dalam koper.
Pengagum Michael Jackson yang kerap mengikuti gayanya, termasuk berjalan mundur (moonwalk) dalam aksi ngamen di jalan-jalan kota New York dan kereta api bawah tanah, kemudian diketahui menderita depresi dan skizofrenia. Ia telah berulangkali dirawat di rumah sakit dan menggunakan cannabinoid sintetis K2. Menurut catatan medis yang dipaparkan di persidangan, Neely menyadari obat-obatan yang dikonsumsinya berdampak negatif pada pemikiran dan perilakunya. Obat itu ada dalam sistem tubuhnya ketika dia meninggal.
Catatan rumah sakit juga menunjukkan pada tahun 2017 Neely mengatakan kepada dokter bahwa menjadi tunawisma, hidup dalam kemiskinan dan harus “menggali sampah” untuk mendapatkan makanan membuatnya merasa sangat putus asa sehingga terkadang dia berpikir untuk bunuh diri.
Insiden 1 Mei 2023
Pada tanggal 1 Mei 2023 Neely naik kereta bawah tanah di jalur Manhattan. Beberapa saksi mata mengatakan ia melemparkan jaketnya ke lantai dan menyatakan bahwa dia lapar dan haus serta tidak peduli apakah dia mati atau masuk penjara. Beberapa orang mengatakan kepada operator panggilan darurat 911 bahwa dia mencoba menyerang orang-orang, atau mengindikasikan dia akan menyakiti penumpang di gerbong di mana ia berada. Sejumlah orang memberikan kesaksian bahwa mereka takut dengan aksi Neely.
Neely tidak bersenjata, hanya membawa muffin atau roti mentega di sakunya, dan tidak menyentuh satu pun penumpang. Salah seorang mengatakan Neely sempat melakukan gerakan menerjang yang cukup membuatnya khawatir sehingga dia melindungi anaknya yang berusia 5 tahun dari pengamen itu.
Penny muncul di belakang Neely, mencengkeram lehernya, menjatuhkannya ke lantai dan "melumpuhkannya", seperti yang dikatakan veteran itu kepada polisi di tempat kejadian.
Video beberapa penumpang menunjukkan pada suatu saat selama sekitar enam menit, Neely menepuk kaki seorang penonton dan memberi isyarat kepadanya. Kemudian, dia sempat melepaskan lengannya sebentar. Lalu terdiam hampir satu menit sebelum Penny melepaskannya.
"Dia sekarat," kata seorang penumpang yang tidak terlihat dalam salah satu video. "Lepaskan dia!"
Seorang saksi yang turun tangan untuk memegang lengan Neely bersaksi bahwa dia menyuruh Penny untuk membebaskan pria itu, meskipun pengacara Penny mencatat bahwa cerita saksi berubah secara signifikan seiring berjalannya waktu.
Teknik “Chokehold” atau Memiting-Mencekik
Dalam penyelidikan, Penny mengatakan kepada detektif bahwa Neely mengancam akan membunuh orang-orang yang ada di gerbong itu, dan tindakan pencekikan yang dilakukan merupakan upaya untuk "meredakan" situasi sampai polisi dapat tiba. Veteran itu mengatakan dia menahan Neely di lantai gerbong selama beberapa saat karena Neely kerap menggeliat.
"Saya tidak berusaha melukainya. Saya hanya berusaha agar dia tidak menyakiti orang lain. Dia mengancam orang. Itulah yang kita pelajari di Korps Marinir," kata Penny kepada para detektif.
Namun, salah satu instruktur Korps Marinir Penny bersaksi bahwa veteran tersebut menyalahgunakan teknik mencekik yang telah diajarkan kepadanya.
Jaksa mengatakan Penny bereaksi terlalu keras terhadap seseorang yang dia anggap berbahaya, bukan terhadap manusia. Jaksa juga menilai kebutuhan untuk melindungi penumpang segera berakhir ketika pintu kereta dibuka di stasiun berikutnya, beberapa detik setelah Penny mengambil tindakan.
Meskipun Penny sendiri mengatakan kepada polisi bahwa dia menggunakan "teknik memiting" atau "teknik mencekik", salah satu pengacaranya, Steven Raiser, menyebutnya sebagai pencekikan yang diajarkan oleh Marinir "yang dimodifikasi sebagai tindakan melumpuhkan sederhana". Pengacara pembela berpendapat Penny tidak secara konsisten memberikan tekanan yang cukup untuk membunuh Neely.
Pakar Patologi: Kematian Neely karena Gabungan Beberapa Faktor
Bertentangan dengan temuan pemeriksa medis kota, seorang ahli patologi yang disewa oleh pembela mengatakan Neely meninggal bukan karena dicekik tetapi karena efek gabungan dari K2, skizofrenia, tindakan mencekik atau memitingnya, dan kondisi darah yang dapat menyebabkan komplikasi fatal selama terjadinya insiden itu.
Penny tidak memberikan kesaksian, namun beberapa kerabat, teman, dan rekan Marinirnya memberikan kesaksian. Mereka menggambarkan Penny sebagai laki-laki terhormat, patriotik, dan berempati.
Tuduhan pembunuhan mensyaratkan pembuktian bahwa Penny secara ceroboh menyebabkan kematian Neely.
Pembunuhan karena kelalaian pidana melibatkan keterlibatan dalam "perilaku tercela" yang serius tanpa menyadari risikonya. Kedua dakwaan tersebut merupakan tindak pidana berat dan memiliki kemungkinan hukuman penjara.
Saat persidangan pidana berlangsung, ayah Neely mengajukan tuntutan kematian yang tidak wajar terhadap Penny. [em/jm]
Forum