Tautan-tautan Akses

Utusan Khusus AS: Iran Tetap Selundupkan Senjata dan Narkoba ke Yaman


Seornag anggota suka di Yaman tampak membawa senjata dalam proses pelepasan tawanan oleh kelompok Houthi di Sanaa, Yaman, pada 30 April 2023. (Foto: Reuters/Khaled Abdullah)
Seornag anggota suka di Yaman tampak membawa senjata dalam proses pelepasan tawanan oleh kelompok Houthi di Sanaa, Yaman, pada 30 April 2023. (Foto: Reuters/Khaled Abdullah)

Utusan Khusus Amerika Serikat untuk Yaman Tim Lenderking, pada Kamis (11/5), mengatakan bahwa Iran terus memasok senjata dan narkoba yang memicu perang di Yaman, meskipun Yaman sudah menjalin kesepakatan untuk memulihkan hubungan diplomatiknya dengan Arab Saudi.

Prospek berakhirnya konflik di Yaman menguat setelah tercapainya kesepakatan yang dimediasi oleh China pada bulan Maret lalu. Pembicaraan berlangsung antara Arab Saudi dan kelompok Houthi di Yaman yang berafiliasi dengan Iran, serta upaya mencapai gencatan senjata meskipun telah berakhir pada Oktober 2022.

Tetapi dalam sebuah konferensi pers virtual tentang lawatan terbarunya ke Yaman, Lenderking mengatakan “terlepas dari kenyataan bahwa kami menyambut baik perjanjian itu, saya tetap khawatir dengan peran Iran.” Ia menambahkan Iran telah melatih para pejuang Houthi dan melengkapi mereka “untuk melawan dan menyerang Arab Saudi.”

Iran telah membantah bahwa pihaknya mempersenjatai kelompok Houthi, yang merebut ibu kota Yaman, Sanaa, setelah menggulingkan pemerintah yang menguasai sebagian besar negara itu.

Perang di Yaman, secara luas dilihat sebagai pertarungan proksi antara Iran dan Arab Saudi, yang memimpin koalisi militer yang melakukan intervensi tahun 2015.

Sejumlah pejabat Amerika Serikat menuduh Iran telah melanggar resolusi PBB dengan memasok pesawat nirawak dan rudal kepada Houthi untuk melakukan serangan lintas perbatasan ke Arab Saudi; meskipun tidak ada serangan seperti itu dalam lebih dari satu tahun terakhir.

Perang di Yaman telah menewaskan ribuan orang dan membuat jutaan orang bergantung pada bantuan internasional.

Lenderking mengatakan kesepakatan antara Iran dan Arab Saudi tidak akan mengakhiri konflik, yang hanya dapat diselesaikan melalui perundingan antar pihak yang bersengketa di Yaman.

Amerika Serikat tidak akan membuka kembali kedutaannya di Sanaa hingga benar-benar yakin bahwa perang sudah berakhir, dan jika proses perdamaian "yang sangat tegas dan tidak dapat diubah" dapat terjadi, tambahnya. [em/jm]

Forum

XS
SM
MD
LG