Tautan-tautan Akses

UE Luncurkan Paket Investasi 4,7 Miliar Euro untuk Afsel


Presiden Dewan Eropa Antonio Costa (kiri), Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen tiba menjelang KTT Afrika Selatan-Uni Eropa (SA-EU) ke-8 di Tuynhuys di Cape Town, Kamis 13 Maret 2025.
Presiden Dewan Eropa Antonio Costa (kiri), Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen tiba menjelang KTT Afrika Selatan-Uni Eropa (SA-EU) ke-8 di Tuynhuys di Cape Town, Kamis 13 Maret 2025.

Kepala Uni Eropa Ursula von der Leyen mengumumkan rencana untuk menggelontorkan dana miliaran euro ke dalam investasi di Afrika Selatan. Keputusan ini diambil ketika Eropa berupaya menegaskan kembali pengaruhnya di negara yang menjadi sasaran Amerika Serikat itu.

Paket investasi tersebut akan memobilisasi 4,7 miliar euro atau $5 miliar, yang setara sekitar Rp82 triliun untuk Afrika Selatan. Ursula von der Leyen menyampaikan itu dalam pertemuan puncak dengan Presiden Dewan Eropa Antonio Costa dan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa.

Sebagian besar dari dana tersebut yaitu 4,4 miliar euro (Rp77,9 triliun), akan digunakan untuk mendanai proyek energi bersih, seperti memanfaatkan angin dan matahari, dan melalui produksi hidrogen bersih, kata Uni Eropa dalam sebuah pernyataan.

“Kami ingin memperkuat dan mendiversifikasi rantai pasokan kami. Namun, kami ingin melakukannya dengan bekerja sama dengan Anda,” kata von der Leyen.

“Beberapa negara hanya tertarik untuk mengekstraksi material dari dalam tanah dan mengekspor keuntungannya ke tempat lain. Itu bukan model kami. Kami ingin mendukung lapangan kerja lokal, nilai tambah lokal, serta standar lingkungan dan ketenagakerjaan yang tinggi,” tambah dia.

Investasi tersebut juga akan membelanjakan 700 juta euro (Rp12,4 triliun) untuk meningkatkan produksi vaksin di Afrika Selatan, negara yang paling maju industrinya di Afrika.

“Afrika Selatan ingin melindungi kesehatan rakyatnya, serta otonomi dan industri lokalnya. Kami, warga Eropa, ingin mendiversifikasi beberapa rantai pasokan terpenting kami. Inilah yang saya sebut sebagai kepentingan bersama yang sejati,” kata von der Leyen.

Afrika Selatan adalah mitra dagang terbesar Uni Eropa di sub-Sahara Afrika, yang mengekspor komoditas senilai sekitar 24 miliar euro (Rp425 triliun) pada 2023 ke blok tersebut, sebagian besar berupa mineral dan otomotif.

Defisit perdagangan tetap condong ke arah yang menguntungkan Uni Eropa, dan total perdagangan dua arah bernilai 49,5 miliar euro (Rp877 triliun) pada 2023.

Penanaman modal asing langsung UE di Afrika Selatan sekitar 71 miliar euro (Rp 1,2 kuadriliun) pada 2022.

Kedua belah pihak bergulat dengan perubahan kebijakan dramatis dari Amerika Serikat sejak kembalinya Presiden AS Donald Trump ke Gedung Putih tahun ini.

Pemerintah Trump telah menarget pemerintah Afrika Selatan, membekukan bantuan penting dan mengkritik beberapa kebijakannya.

Sementara itu, pemerintah AS telah mengenakan tarif sebesar 25 persen pada impor baja dan aluminium dari Uni Eropa. Pada Kamis, Presiden Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif sebesar 200 persen pada anggur, sampanye, dan produk alkohol lainnya dari blok yang beranggotakan 27 negara tersebut. [ns/uh]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG