Menteri luar negeri Yunani dan menteri luar negeri Turki pada hari Selasa (5/9) sepakat untuk menghidupkan kembali kontak tingkat tinggi antara kedua negara dan mencari “pendekatan baru” terhadap berbagai masalah sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan hubungan antara dua negara anggota NATO yang berselisih selama beberapa dekade itu.
Diskusi antara Giorgos Gerapetritis dari Yunani dan Hakan Fidan dari Turki diadakan dalam iklim yang lebih bersahabat yang didorong oleh pengiriman bantuan Yunani ke Turki menyusul gempa bumi dahsyat Februari lalu, dan ucapan belasungkawa oleh Turki menyusul kecelakaan kereta api mematikan di Yunani.
“Kami telah memasuki periode baru dan positif dalam hubungan kami dengan Yunani,” kata Fidan kepada para wartawan pada akhir pembicaraan mereka. “Kami menegaskan kembali keyakinan kami bahwa masalah kami akan diselesaikan melalui dialog konstruktif antara kedua negara tetangga dan sekutu,” lanjutnya.
Pertemuan itu diadakan ketika Ankara, yang tengah mengalami kemerosotan ekonomi, berupaya memulihkan hubungan yang sering bermasalah dengan negara-negara Barat. Upaya itu dilakukan menyusul pertemuan langka antara Presiden Recep Tayyip Erdogan dan Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis di sela-sela pertemuan puncak NATO di Vilnius pada bulan Juli.
Menurut “peta jalan” yang diungkapkan oleh kedua menteri, Mitsotakis dan Erdogan akan bertemu lagi di sela-sela pertemuan Majelis Umum PBB di New York pada 18 September, diikuti dengan pertemuan pejabat tingkat tinggi pada bulan Oktober. Kedua negara juga akan mengadakan pembicaraan mengenai serangkaian langkah membangun kepercayaan dan menghidupkan kembali pertemuan dewan kerja sama tingkat tinggi yang terhenti.
Yunani dan Turki berselisih mengenai klaim teritorial di Laut Aegea, hak eksplorasi energi di Mediterania timur, dan Siprus yang terbagi secara etnis, serta isu-isu lainnya. [lt/ab]
Turki, Yunani Sepakat Hidupkan Kembali Perundingan untuk Selesaikan Perselisihan
- Associated Press
Forum