Turki, Sabtu (27/1), menyerukan agar Amerika menarik personil dari kota di Suriah utara yang dikuasai Kurdi, setelah Washington mengatakan kepada Ankara akan berhenti mempersenjatai milisi Kurdi Suriah yang diperangi Turki.
Sementara operasi militer Turki memasuki pekan kedua dengan serangan udara dan artileri baru, Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu mengatakan “Perlu Amerika untuk segera keluar dari Manbij,” kota lokasi kegiatan militer AS.
Turki melancarkan operasi “Ranting Zaitun” pada 20 Januari menyerang milisi Satuan Perlindungan Rakyat Kurdi Suriah, YPG,di wilayah kantong Afrin, mendukung pasukan oposisi Suriah dengan serangan udara dan pasukan darat. Presiden Recep Tayyip Erdogan telah mengancam akan meluaskan serangan terhadap YPG ke Manbij, yang terletak di timur Afrin.
Hubungan antara Ankara dan Washington memburuk sejak Turki melancarkan operasi militer itu. Amerika menyerukan Turki untuk menahan diri dan menyatakan kekhawatiran mengenai dampaknya terhadap perang melawan ISIS.
Salah satu isu yang menegangkan hubungan kedua negara adalah fakta bahwa Amerika mempersenjatai milisi YPG sejak tahun lalu, dalam pertempuran melawan ISIS.[ds]