Tautan-tautan Akses

Trump Sasar DEI, Pemecatan karena COVID, dan Tentara Transgender


Presiden Donald Trump mengangkat instruksi presiden yang sudah ditandatangani di Ruang Oval Gedung Putih, di Washington, 23 Januari 2025. (Foto: AP)
Presiden Donald Trump mengangkat instruksi presiden yang sudah ditandatangani di Ruang Oval Gedung Putih, di Washington, 23 Januari 2025. (Foto: AP)

Trump menandatangani instruksi presiden itu saat terbang kembali dari Miami ke Washington D.C.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Senin (27/1) menandatangani serangkaian instruksi presiden untuk menghapus keragaman, kesetaraan dan inklusi atau DEI dari militer, mempekerjakan kembali ribuan tentara yang dikeluarkan karena menolak vaksin COVID-19 selama pandemi, dan menyasar tentara transgender.

Sebelumnya pada Senin, Pete Hegseth, yang secara tipis mendapatkan suara yang cukup untuk menjadi menteri pertahanan, menyebut nama-nama jenderal Konfederasi yang pernah digunakan untuk dua pangkalan utama dalam pidatonya kepada wartawan ketika ia memasuki Pentagon pada hari pertama kerjanya.

Trump menandatangani instruksi presiden itu saat terbang kembali dari Miami ke Washington D.C.

Salah satu instruksi presiden yang ditandatangani oleh Trump mengatakan bahwa menyebut “identitas gender” yang berbeda dengan jenis kelamin seseorang saat lahir tidak memenuhi standar militer.

Meskipun perintah tersebut melarang penggunaan kata ganti “diciptakan” di militer, perintah tersebut tidak menjawab pertanyaan dasar termasuk apakah tentara transgender yang saat ini bertugas di militer akan diizinkan untuk tetap bertugas dan, jika tidak, bagaimana mereka akan dikeluarkan.

Rencana Trump telah dikrecam habis-habisan oleh kelompok-kelompok advokasi, yang mengatakan bahwa tindakannya itu ilegal.

“Presiden Trump telah menjelaskan bahwa prioritas utama pemerintahannya adalah mendorong orang-orang transgender kembali bersembunyi dari kehidupan publik,” kata Joshua Block, dari ACLU (American Civil Liberties Union) kelompok pembela hak kebebasan di Amerika pada Senin (27/1).

Pada masa jabatan pertamanya, Trump mengumumkan bahwa ia akan melarang tentara transgender untuk bertugas di militer. Dia tidak sepenuhnya menindaklanjuti larangan tersebut - pemerintahannya membekukan perekrutan mereka, sementara mengizinkan personel yang sudah ada untuk tetap bertugas.

Biden membatalkan keputusan tersebut ketika ia menjabat pada tahun 2021.

Militer memiliki sekitar 1,3 juta personel yang bertugas aktif, menurut data Departemen Pertahanan. Sementara para pendukung hak-hak transgender mengatakan bahwa ada sekitar 15.000 anggota militer transgender, namun para pejabat mengatakan bahwa jumlahnya hanya sekitar beberapa ribu.

Ketika Trump mengumumkan larangan pertamanya pada tahun 2017, ia mengatakan bahwa militer perlu fokus pada “kemenangan yang menentukan dan luar biasa” tanpa dibebani oleh “biaya medis yang luar biasa dan gangguan” karena memiliki personel transgender.

Fokus Internal

Hegseth telah berjanji untuk membawa perubahan besar ke Pentagon, dan dia telah menjadikan penghapusan DEI dari militer sebagai prioritas utama.

Instruksi Presiden Trump untuk mengakhiri DEI di militer mengatakan bahwa akademi militer akan diminta untuk mengajarkan “bahwa Amerika dan dokumen pendiriannya tetap menjadi kekuatan yang paling kuat untuk kebaikan dalam sejarah manusia.”

Angkatan Udara pada Minggu mengatakan bahwa mereka akan melanjutkan instruksi itu kepada para peserta pelatihan dengan menggunakan video tentang penerbang kulit hitam pertama di militer Amerika, yang dikenal sebagai Tuskegee Airmen, yang telah melewati peninjauan untuk memastikan kepatuhan terhadap larangan Trump atas inisiatif DEI.

Pete Hegseth berbicara setelah diambil sumpah sebagai Menteri Pertahanan AS yang baru oleh Wakil Presiden JD Vance di Gedung Kantor Eksekutif Eisenhower di Gedung Putih di Washington, DC, 25 Januari 2025. (Foto: AFP)
Pete Hegseth berbicara setelah diambil sumpah sebagai Menteri Pertahanan AS yang baru oleh Wakil Presiden JD Vance di Gedung Kantor Eksekutif Eisenhower di Gedung Putih di Washington, DC, 25 Januari 2025. (Foto: AFP)

Hegseth disambut dengan hangat di tangga Pentagon oleh perwira tinggi militer AS, Jenderal Angkatan Udara C.Q. Brown, yang dikecam oleh Hegseth dalam buku terbarunya. Ketika ditanya apakah ia akan memecat Brown, Hegseth bergurau bahwa Brown berdiri tepat di sebelahnya.

“Saya berdiri bersamanya sekarang. Saya berharap dapat bekerja sama dengannya,” sambil menepuk punggung Brown. Kantor berita Reuters sebelumnya telah melaporkan tentang kemungkinan pemecatan massal di antara para petinggi, sesuatu yang berulang kali ditolak oleh Hegseth selama proses konfirmasinya.

Hegseth menyebut Fort Moore dan Fort Liberty sesuai nama pangkalan itu sebelumnya, Fort Benning dan Fort Bragg, saat berbicara dengan wartawan.

Nama-nama untuk menghormati para perwira Konfederasi diubah di bawah mantan Presiden Joe Biden sebagai bagian dari upaya untuk mengkaji ulang sejarah Amerika dan warisan Konfederasi.

“Saya memikirkan anggota militer laki-laki dan perempuan di Guam, Jerman, Fort Benning, dan Fort Bragg,” kata Hegseth.

Sebagian besar fokus Hegseth di Pentagon bisa jadi bersifat internal militer, termasuk melaksanakan instruksi presiden Trump untuk mengembalikan pasukan yang diberhentikan karena menolak vaksin COVID.

Ribuan anggota militer diberhentikan dari militer setelah Pentagon mewajibkan vaksin pada 2021.

Rudal Pertahanan Amerika

Trump juga menandatangani instruksi eksekutif yang “mengamanatkan proses untuk membangun ‘Kubah Besi Amerika’.”

Sistem pertahanan udara kubah besi jarak pendek itu dibuat oleh Rafael Advanced Defense Systems Israel dengan dukungan Amerika, dan dibangun untuk mencegat roket yang ditembakkan oleh gerakan Islam Palestina, Hamas di Gaza ke arah Israel.

Setiap unit yang ditarik truk menembakkan rudal yang dipandu radar untuk meledakkan ancaman jarak pendek seperti roket, mortir, dan pesawat tak berawak di udara.

Sistem ini menentukan apakah sebuah roket akan menghantam area yang padat penduduk. Jika tidak, roket tersebut akan diabaikan dan dibiarkan mendarat dengan aman.

Upaya semacam itu akan memakan waktu bertahun-tahun untuk diterapkan di Amerika Serikat. [my/ab]

Forum

XS
SM
MD
LG