Menteri Pertahanan AS yang baru, Pete Hegseth, menjanjikan lebih banyak perubahan di tubuh militer, bahkan sebelum ia mulai berkantor di Pentagon.
Hegseth, seorang veteran berprestasi sekaligus mantan pembawa acara Fox News, disambut di luar Pentagon oleh Jenderal CQ Brown, pemimpin Kepala Staf Gabungan, saat tiba untuk memulai hari kerja pertamanya.
Hegseth mengatakan, merupakan sebuah kehormatan seumur hidup untuk menjabat sebagai menteri pertahanan. Ia mengatakan kepada wartawan bahwa Departemen Pertahanan akan beroperasi dengan tempo yang lebih cepat.
“Perintah sah presiden Amerika Serikat akan dilaksanakan di dalam Departemen Pertahanan dengan cepat dan tanpa alasan,” ungkap Hegseth. “Kita akan menuntut pertanggungjawaban orang-orang.”
Penunjukan Hegseth disetujui oleh Senat AS pada Jumat (24/1) dengan perolehan suara 51 banding 50, di mana Wakil Presiden JD Vance, yang menjabat sebagai presiden Senat, menjadi suara penentu.
Ia dilantik pada hari Sabtu (25/1).
Sehari setelahnya, pada Minggu (26/1), ia berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam apa yang disebut Pentagon sebagai “telepon perkenalan.”
“Kita akan menjadi teman yang baik bagi sekutu kita dan akan menjadi musuh kuat bagi mereka yang ingin menguji dan mencoba kita,” urai Hegseth di hadapan wartawan pada Senin, sebelum memasuki Pentagon.
Ia mengatakan Presiden Donald Trump berencana menandatangani lebih banyak instruksi presiden pada hari Senin terkait militer AS, termasuk perintah untuk membangun sistem pertahanan rudal Kubah Besi seperti yang dimiliki Israel, penghapusan program-program keberagaman, keadilan dan nilai-nilai inklusif (diversity, equity and inclusion/DEI) dari Pentagon, serta mengaktifkan kembali para tentara yang sebelumnya dipaksa meninggalkan militer AS karena menolak vaksinasi COVID-19.
Ditambahkannya, Pentagon akan memastikan Trump memiliki seluruh sumber daya yang diperlukan untuk mengamankan perbatasan selatan AS.
“Apa pun yang dibutuhkan di perbatasan akan disediakan,” ucap menteri pertahanan itu. “Ini adalah sebuah perubahan. Yang kita lakukan sekarang berbeda dari yang dulu.”
“Departemen Pertahanan akan membantu pertahanan integritas wilayah Amerika Serikat, perbatasan di sisi selatan, dengan melibatkan pasukan cadangan, Garda Nasional dan tentara aktif sesuai dengan Konstitusi dan hukum negara kita, serta arahan panglima tertinggi,” tambahnya.
Ketika ditanya mengenai nasib warga Afghanistan yang berkeja sama dengan Amerika Serikat sebelum pasukan AS ditarik pada Agustus 2021, Hegseth mengatakan, “Kami akan memastikan pertanggungjawaban atas apa yang terjadi di Afghanistan dan bahwa kami mendukung sekutu-sekutu kami.”
Hegseth juga menepis pertanyaan tentang apakah ia berencana memecat pemimpin kepala staf gabungan.
“Saya berdiri dengannya sekarang,” ujar Hegseth. “Saya berharap dapat bekerja dengannya.” [rd/em]
Forum