Presiden Amerika Donald Trump hari Selasa (6/2) mempertegas sikapnya atas isu imigrasi dengan mengatakan “sangat memalukan” seorang pemain futbal professional tewas dalam kecelakaan lalulintas yang melibatkan seorang warga Guatemala, yang menurut polisi berada di Amerika secara ilegal setelah dua kali dideportasi.
Trump menggunakan kasus kematian linebacker Indianapolis Colts – Edwin Jackson – pada Minggu dini hari (4/2) di jalan bebas hambatan Indiana itu untuk menyerang anggota-anggota faksi Demokrat yang sedang melakukan perundingan dengan Gedung Putih soal perubahan kebijakan imigrasi Amerika, dan bagaimana cara terbaik melindungi hampir dua juta imigran muda agar tidak dideportasi.
“Ini hanya salah satu dari begitu banyak tragedi yang bisa dihindari,” ujar Trump lewat Twitter tentang kecelakaan yang juga menewaskan supir Uber yang dikendarai Jackson. Kita harus membuat Demokrat bersikap tegas soal perbatasan dan terhadap imigran ilegal. CEPAT!” cuitnya.
“Doa saya dan belasungkawa bagi keluarga Edwin Jackson, anak muda luar biasa yang hidupnya diambil secara tidak masuk akal,” tambahnya.
Trump masih melanjutkan cuitannya dengan mengatakan “Kita membutuhkan sistem imigrasi berbasis-merit abad ke-21. Migrasi berantai dan lotere visa adalah program yang sudah ketinggalan jaman, merugikan ekonomi dan keamanan nasional kita.”
Trump telah menyerukan adopsi imigrasi empat point yang disampaikannya dalam pidato kenegaraan di depan Kongres Selasa lalu (30/1), yaitu: perlindungan bagi 1,8 juta imigran muda yang dibawa orang tua mereka secara ilegal ke Amerika ketika masih anak-anak, pembangunan tembok di sepanjang perbatasan selatan Amerika dengan Meksiko untuk mencegah masuknya imigran ilegal, dan mengakhiri program migrasi berantai dan lotere visa yang selama bertahun-tahun memungkinan masuknya ratusan ribu imigran ke Amerika.
Beberapa hari terakhir ini sejumlah anggota Kongres telah mengajukan usul imigrasi tetapi belum mencapai kesepakatan mengenai masalah yang rumit, sebagaimana yang telah terjadi di Kongres selama bertahun-tahun.
Beberapa usul akan melindungi para imigran muda yang masuk dalam program “Deffered Action for Childhood Arrivals” DACA yang digagas Presiden Barack Obama supaya tidak dideportasi. Program ini disudahi oleh Presiden Trump September lalu dan memberikan waktu pada Kongres hingga 5 Maret untuk mempertimbangkannya kembali sebelum proses deportasi dilakukan. Namun sebagian besar usul itu tidak memenuhi tuntutan perubahan imigrasi yang dikehendaki Trump. [em/jm]