Tautan-tautan Akses

Trump 'Ragu' Kesepakatan Gaza Dapat Bertahan


Grafiti di dinding bertuliskan "gencatan senjata sekarang" dengan kata "jangan" di atasnya, di Tel Aviv, Israel, 24 Oktober 2024. (Foto: REUTERS/Violeta Santos Moura)
Grafiti di dinding bertuliskan "gencatan senjata sekarang" dengan kata "jangan" di atasnya, di Tel Aviv, Israel, 24 Oktober 2024. (Foto: REUTERS/Violeta Santos Moura)

Namun, Trump menyatakan bahwa ia percaya Hamas telah berhasil "dilemahkan" dalam perang yang dimulai dengan serangan besar-besaran pada 7 Oktober 2023 terhadap Israel.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Senin (20/1) waktu setempat menyatakan bahwa ia meragukan kesepakatan gencatan senjata di Gaza dapat bertahan, meskipun sebelumnya ia membanggakan upaya diplomasinya dalam mewujudkan hal tersebut menjelang pelantikannya.

Saat ditanya oleh seorang reporter setibanya di Gedung Putih apakah kedua pihak akan menjaga gencatan senjata dan melanjutkan perjanjian tersebut, Trump menjawab, "Saya tidak yakin."

"Itu bukan perang kita; itu perang mereka. Namun, saya tidak yakin," kata Trump.

Namun, Trump menyatakan bahwa ia percaya Hamas telah berhasil "dilemahkan" dalam perang yang dimulai dengan serangan besar-besaran pada 7 Oktober 2023 terhadap Israel.

Warga Palestina berjalan melewati rumah-rumah yang hancur, di tengah gencatan senjata antara Israel dan Hamas, di Kamp Pengungsi Jabalia, Jalur Gaza utara, 20 Januari 2025. (Foto: REUTERS/Mahmoud Issa)
Warga Palestina berjalan melewati rumah-rumah yang hancur, di tengah gencatan senjata antara Israel dan Hamas, di Kamp Pengungsi Jabalia, Jalur Gaza utara, 20 Januari 2025. (Foto: REUTERS/Mahmoud Issa)

"Saya melihat gambar Gaza. Gaza tampak seperti area penghancuran besar-besaran," ujar Trump.

Taipan properti yang beralih menjadi politisi populis itu menyatakan bahwa Gaza bisa mengalami pembangunan kembali yang "luar biasa" jika rencana tersebut berjalan sesuai rencana.

"Lokasinya sangat strategis di tepi laut — cuacanya pun sangat mendukung. Anda tahu, semuanya tampak sempurna. Saya rasa, banyak hal indah yang bisa dilakukan di sana," ujarnya.

Israel dan Hamas pada Minggu (19/1) mulai melakukan kesepakatan gencatan senjata yang mencakup pertukaran sandera dan tahanan.

Rencana ini pertama kali digagas Presiden Joe Biden pada Mei dan mendapat dorongan lebih lanjut setelah adanya diplomasi yang tidak biasa antara utusan Biden dan Trump.

Trump, sambil mendukung kesepakatan tersebut, juga menegaskan bahwa ia akan berkomitmen dalam mendukung Israel.

Sebagai langkah pertamanya, ia mencabut sanksi yang dikenakan pada pemukim ekstremis Israel di Tepi Barat, yang sebelumnya diberlakukan oleh pemerintahan Biden setelah serangan terhadap warga Palestina.

Trump mencabut perintah eksekutif yang dikeluarkan oleh pendahulunya, Joe Biden, pada Februari 2024, yang membuka jalan bagi penunjukan pemukim dan kelompok yang diduga terlibat kekerasan terhadap warga Palestina di Tepi Barat, wilayah yang diduduki Israel sejak 1967.

Dalam pidato pelantikannya pada Senin, Trump menyebutkan gencatan senjata sambil menggambarkan dirinya sebagai "pembawa perdamaian." Dalam acara selanjutnya di stadion dalam ruangan, Trump mengundang anggota keluarga sandera yang masih berada di Gaza. [ah/rs]

Forum

XS
SM
MD
LG