Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan rekonstruksi Gaza yang porak poranda setelah perang Israel dan Hamas membutuhkan dana yang cukup fantastis yang besarannya mencapai miliaran dolar AS.
Gencatan senjata antara Israel dan Hamas mulai berlaku pada Minggu (19/1), menghentikan perang yang berkobar selama 15 bulan yang menghancurkan Jalur Gaza dan mengobarkan amarah di kawasan Timur Tengah.
Berikut adalah daftar kerusakan di Gaza akibat konflik yang dipicu oleh serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023, saat kelompok militan tersebut menguasai wilayah tersebut.
Berapa Korban Jiwa?
Israel menyebut mengatakan serangan Hamas terhadap Israel menewaskan 1.200 orang, sementara Kementerian Kesehatan Gaza insiden itu menewaskan lebih dari 46.000 orang.
Pembersihan Puing
PBB memperkirakan bahwa pembersihan lebih dari 50 juta ton puing akibat pengeboman Israel pasca-konflik dapat memakan waktu hingga 21 tahun dan menghabiskan biaya sekitar $1,2 miliar atau setara dengan Rp163,2 triliun.
Puing-puing tersebut diperkirakan mengandung asbes, dengan beberapa kamp pengungsi yang terdampak perang dibangun menggunakan material tersebut. Selain itu, puing-puing ini juga mungkin mengandung sisa-sisa jasad manusia. Kementerian Kesehatan Palestina memperkirakan bahwa sekitar 10.000 jenazah terkubur di bawah reruntuhan.
Seorang pejabat dari Program Pembangunan PBB mengatakan pada Minggu (19/1) bahwa pembangunan di Gaza telah terhambat selama 69 tahun akibat konflik yang terus berlangsung tersebut.
Berapa Bangunan yang Hancur?
Laporan PBB yang dirilis tahun lalu memperkirakan bahwa pembangunan kembali rumah-rumah yang hancur di Gaza akan memakan waktu setidaknya hingga 2040, dan kemungkinan akan berlangsung selama beberapa dekade.
Menurut data satelit PBB (UNOSAT) pada Desember, dua pertiga bangunan praperang di Gaza, atau lebih dari 170.000 bangunan, telah rusak atau hancur, yang setara dengan sekitar 69 persen dari total bangunan di Jalur Gaza.
Menurut perkiraan dari UNOSAT, total bangunan yang rusak adalah 245.123 unit rumah. Saat ini, lebih dari 1,8 juta orang membutuhkan tempat penampungan darurat di Gaza, kata kantor kemanusiaan PBB.
Kerusakan Infrastruktur
Kerusakan infrastruktur di Gaza diperkirakan mencapai $18,5 miliar hingga akhir Januari 2024, mencakup bangunan tempat tinggal, perdagangan, industri, serta layanan penting seperti pendidikan, kesehatan, dan energi, menurut laporan PBB-Bank Dunia. Namun, laporan tersebut belum memberikan perkiraan terbaru mengenai angka tersebut.
Data terbaru kantor kemanusiaan PBB pada bulan ini mengungkapkan bahwa kurang dari seperempat persediaan air yang tersedia sebelum perang masih dapat diakses, sementara sekitar 68 persen jaringan jalan telah rusak.
Bagaimana Gaza Menghidupi Penduduknya?
Lebih dari 50 persen lahan pertanian di Gaza, yang vital untuk menyediakan makanan bagi penduduk yang kelaparan di wilayah yang porak-poranda akibat perang, telah rusak akibat konflik, menurut analisis gambar satelit yang dilakukan oleh PBB.
Data tersebut menunjukkan peningkatan kerusakan pada kebun buah, tanaman pangan, dan sayuran di wilayah kantong Palestina, yang telah dilanda kelaparan setelah 15 bulan serangan bom Israel.
Organisasi Pangan dan Pertanian PBB menyatakan tahun lalu bahwa 15.000 sapi, atau lebih dari 95 persen dari total populasi, sudah disembelih atau mati sejak dimulainya konflik, serta hampir separuh domba juga turut terkena dampaknya.
Bagaimana Kondisi Gedung di Gaza?
Data dari Palestina menunjukkan bahwa konflik telah merusak lebih dari 200 fasilitas pemerintah, 136 sekolah dan universitas, 823 masjid, serta tiga gereja. Banyak rumah sakit yang rusak selama konflik, dengan hanya 17 dari 36 unit yang masih berfungsi sebagian hingga Januari, menurut laporan kantor kemanusiaan PBB.
Crisis Evidence Lab Amnesty International menyoroti tingginya kerusakan di sepanjang batas timur Gaza. Hingga Mei 2024, lebih dari 90 persen bangunan di wilayah ini, termasuk lebih dari 3.500 bangunan, hancur atau mengalami kerusakan parah. [ah/rs]
Forum