Tautan-tautan Akses

Trump Hadiri Acara Sarapan dan Doa Nasional


Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyampaikan pidato para acara Sarapan dan Doa Nasional di Gedung Capitol Amerika Serikat, Washington, D.C., 6 Februari 2025. (Mandel NGAN / AFP)
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyampaikan pidato para acara Sarapan dan Doa Nasional di Gedung Capitol Amerika Serikat, Washington, D.C., 6 Februari 2025. (Mandel NGAN / AFP)

Presiden Donald Trump, Kamis (6.2) mengatakan bahwa hubungannya dengan agama telah “berubah” setelah dua percobaan pembunuhan yang gagal terhadapnya tahun lalu, saat ia menganjurkan rakyat Amerika agar “membawa kembali Tuhan ke dalam kehidupan kita.” Ia mengemukakan itu dalam acara Sarapan dan Doa Nasional, National Prayer Breakfast.

Trump mengikuti acara yang telah menjadi tradisi di Washington selama 70 tahun itu yang menyatukan para legislator bipartisan untuk beribadah bersama. Ia juga dijadwalkan berbicara dalam acara doa terpisah di sebuah hotel di Washington yang disponsori sebuah kelompok swasta.

“Saya benar-benar percaya bahwa kita tidak bisa berbahagia tanpa agama, tanpa keyakinan itu,” kata Trump. “Mari bawa kembali agama. Mari bawa Tuhan kembali dalam hidup kita.”

Trump merenungkan saat sebuah peluru hampir membunuhnya pada sebuah rapat umum di Butler, Pennsylvania, tahun lalu. Ia mengatakan kepada para legislator dan hadirin lainnya, “Ini mengubah sesuatu dalam diri saya, saya rasa.”

“Saya bahkan merasa lebih kuat,” lanjutnya. “Saya percaya pada Tuhan, tetapi saya merasa, saya merasa jauh lebih kuat mengenai ini. Sesuatu telah terjadi.”

Presiden Amerika Serikat Donald Trump berpidato dalam acara Sarapan dan Doa Nasional tahunan di Gedung Capitol Amerika Serikat di Washington, D.C., 6 Februari 2025. (Kent Nishimura/REUTERS)
Presiden Amerika Serikat Donald Trump berpidato dalam acara Sarapan dan Doa Nasional tahunan di Gedung Capitol Amerika Serikat di Washington, D.C., 6 Februari 2025. (Kent Nishimura/REUTERS)

Ia mengundang tawa saat mengungkapkan rasa terima kasihnya karena peristiwa tersebut “tidak memengaruhi rambut saya.” Presiden, penganut Kristen nondenominasi, menyebut kebebasan beragama “sebagai bagian dari fondasi kehidupan rakyat Amerika,” dan menyerukan untuk melindunginya dengan “ketaatan absolut.”

Trump dan pemerintahannya telah berselisih dengan para pemimpin agama, termasuk ketidaksetujuannya dengan khotbah Pendeta Mariann Budde sehari setelah pelantikannya. Ketika itu Budde menyerukan belas kasihan bagi anggota komunitas LGBTQ+ dan para migran yang berada di negara itu secara ilegal.

Wakil Presiden JD Vance, seorang penganut Katolik, berdebat dengan para pemimpin gerejanya sendiri di Amerika Serikat mengenai masalah imigrasi. Banyak rohaniwan di berbagai penjuru Amerika Serikat yang khawatir mengenai penghapusan gereja dari daftar area sensitif, membiarkan para petugas federal melakukan tindakan keimigrasian di tempat-tempat ibadah.

Presiden dari partai Republik itu menimbulkan kehebohan pada acara serupa terakhir dalam masa jabatannya yang pertama. Ketika itu, acara tersebut berlangsung sehari setelah Senat membebaskannya dari persidangan pemakzulan pertamanya.

Trump dalam pernyataannya ketika itu melontarkan sindiran kepada ketua DPR ketika itu, Nancy Pelosi, anggota Demokrat asal California, yang secara terbuka mengatakan bahwa ia berdoa untuk Trump, dan Senator Mitt Romney dari Utah yang mengutip imannya dalam keputusannya untuk menyatakan Trump bersalah. “Saya tidak suka orang-orang yang menggunakan iman mereka sebagai pembenaran untuk melakukan apa yang mereka tahu itu keliru,” kata Trump dalam pidato panjang lebarnya.

Dalam pidato itu ia juga mengangkat dua surat kabar dengan tajuk utama mengenai pembebasannya. “Saya juga tidak suka orang-orang yang mengatakan, ‘Saya berdoa untuk Anda,’ sewaktu mereka tidak tahu bahwa itu tidak demikian.”

Dwight D. Eisenhower adalah presiden pertama yang menghadiri acara doa sarapan tersebut pada Februari 1953. Sejak itu, setiap presiden berbicara dalam pertemuan tersebut.

Senator Demokrat Maggie Hassan dari New Hampshire dan Senator Republikan Roger Marshall dari Kansas adalah ketua bersama kehormatan pada acara doa dan sarapan tahun ini.

Pada 2023, National Prayer Breakfast terbagi menjadi dua acara yang saling bertentangan. Yang pertama berlangsung di Capitol Hill dan banyak dihadiri oleh para legislator dan pejabat pemerintah, dan yang kedua adalah acara yang lebih besar dengan ribuan hadirin di sebuah balairung hotel.

Perpecahan terjadi ketika para legislator ingin menjaga jarak dari organisasi keagamaan swasta yang selama puluhan tahun menyelenggarakan acara yang lebih besar, karena ada pertanyaan mengenai organisasi tersebut dan bagaimana acara itu didanai. Pada tahun 2023 dan 2024, Presiden Joe Biden, seorang Demokrat berpidato di Capitol Hill, dan pidatonya disiarkan langsung ke pertemuan lainnya. [uh/ab]

Forum

XS
SM
MD
LG