Otoritas Selandia Baru berharap bisa melakukan penyelamatan terakhir Rabu setelah topan yang mengakibatkan banjir besar dan tanah longsor telah merenggut sedikitnya dua nyawa.
Mayat ketiga ditemukan pada Selasa (14/2) malam di pantai di kota pantai timur Napier, tetapi pihak berwenang tidak mengaitkan kematian itu dengan cuaca.
Topan Gabrielle melanda bagian utara Selandia Baru pada hari Senin dan telah mengakibatkan lebih banyak kehancuran ke negara berpenduduk 5 juta itu dibanding peristiwa cuaca mana pun dalam beberapa tahun.
Kieran McAnulty, Menteri Manajemen Darurat Selandia Baru, mengatakan: “Topan Gabrielle telah bergerak ke lepas pantai Selandia Baru yang berarti bahwa kita telah melewati badai terburuk, tetapi kita belum keluar dari bahaya. Sayangnya, kita telah kehilangan dua nyawa di Hawke's Bay. Ini sangat menyedihkan bagi semua orang yang terlibat dan menyampaikan dukacita kepada keluarga dan kerabat mereka yang menghadapi kehilangan yang tragis ini.
Lebih dari 300 orang diselamatkan Selasa dari daerah teluk yang banjir di pantai timur Pulau Utara, menurut McNulty.
Sekitar 9.000 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka sejak Senin, dan beberapa komunitas terisolasi akibat banjir dan tanah longsor, katanya.
Pekan lalu, Kota Auckland dihantam badai besar yang menewaskan empat orang. [lt/ab]
Forum