Juru bicara Kementrian Luar Negeri Tiongkok Jiang Yu menjawab singkat pertanyaan mengenai tuduhan bahwa Tiongkok mengganggu layanan Gmail di negara tersebut.
Jiang mengatakan tuduhan Google tersebut tak dapat diterima, tetapi ia tidak menjelaskan lebih lanjut.
Ketika dimintai tanggapan, juru bicara Google, Jessica Powell, mengatakan tak ada yang bisa ditambahkan pada pernyataan yang dikeluarkan Google beberapa hari yang lalu.
Powell mengatakan, “Tak ada kendala teknis dari pihak Google. Kami telah memeriksanya dengan teliti. Ini adalah pemblokiran dari pemerintah, dirancang sedemikian rupa sehingga kesalahan sepertinya ada pada Gmail.”
Setahun lalu, Google menghentikan layanan mesin pencarian di Tiongkok dan memindahkannya ke Hong Kong, karena banyak serangan lewat internet dan kekhawatiran terhadap sensor yang dijalankan pemerintah Tiongkok.
Pengguna Gmail di Tiongkok mulai mendapat kesulitan pada akhir Februari, mulai dari tidak konsistennya layanan hingga kemacetan total.
Mark Natkin dari perusahaan Marbridge Consulting mengatakan jika Gmail diblokir seluruhnya di Tiongkok, ini akan memicu banyak reaksi.
“Jadi, daripada melakukan itu, pendekatan yang lebih halus adalah dengan melakukan pemblokiran jangka pendek atau pemblokiran sebagian dan, dengan cara itu, sampai tahap tertentu, orang bisa mengatakan itu - bukan tindakan pemerintah - tetapi 'Anda punya masalah dengan jaringan, 'atau' Anda tahu Jepang mengalami gempa bumi besar, yang mungkin merusak sambungan internet di sana, dan ini berpengaruh terhadap sambungan internet Tiongkok ke situs-situs luar negeri. " ujar Natkin.
Pengawasan terhadap internet bermula pada saat yang sama ketika munculnya seruan –seruan lewat internet yang mendesak rakyat Tiongkok mengadakan semacam Revolusi Melati yang telah memaksa mundur beberapa pemimpin di Timur Tengah.
Pihak berwenang Tiongkok menanggapi seruan tersebut dengan unjuk kekuatan di tempat-tempat dimana akan diadakannya demonstrasi-demonstrasi anti pemerintah itu.