Tiongkok menutup hampir separuh penghasil susu setelah surat izin mereka dicabut dalam upaya terbaru pemerintah untuk mencegah pencemaran susu yang beredar di pasaran.
Pemerintah hari Sabtu mengatakan, 533 dari 1.176 penghasil susu telah diperintahkan untuk mengakhiri operasi mereka. Namun dikatakan 107 dari perusahaan yang ditutup bisa mengajukan permohonan untuk buka kembali setelah sistem pengawasan mutunya ditingkatkan.
Perintah itu merupakan upaya terbaru untuk membersihkan industri susu setelah skandal susu bayi tahun 2008, ketika sedikitnya tiga bayi meninggal dan 300 ribu lainnya sakit.
Sebuah penyelidikan menunjukkan bahwa beberapa pemasok susu mencampur bahan kimia melamine, yang biasa dipakai untuk membuat plastik, dalam proses produksi susu sehingga proteinnya terlihat tinggi. Dua orang dihukum mati atas peran mereka dalam skandal itu.
Awal tahun ini, protein kulit, yang terbuat dari potongan-potongan kulit, muncul dalam pasokan susu. Tujuannya lagi-lagi untuk menimbulkan kesan bahwa proteinnya tinggi.
Pemerintah memerintahkan pemeriksaan terhadap semua penghasil susu di Tiongkok. Pemerintah tidak menyebut secara khusus perusahaan susu mana yang ditutup. Media pemerintah mengatakan, kampanye kebersihan pangan sebagian besar ditujukan kepada pengusaha-pengusaha susu yang kecil yang memproduksi 10 persen dari pasukan susu Tiongkok.
Upaya kebersihan pangan menyebabkan pabrik-pabrik susu terbesar Tiongkok meningkatkan dominasi pangsa pasar mereka. Mereka tampaknya bisa memasang alat khusus yang diminta pemerintah untuk memantau bahan-bahan asing yang mungkin ditambahkan ke dalam proses pembuatan susu.