Para wartawan menanyakan mengenai dua kasus tersebut dalam jumpa pers di Kementrian Luar Negeri Tiongkok pada hari Selasa.
Yang pertama mengenai penulis Tiongkok keturunan Australia, Yang Hengjun, yang hilang di Tiongkok beberapa hari lalu. Kasus lainnya yaitu Gao Zhisheng, pengacara HAM yang hilang sejak ditahan polisi hampir setahun lalu.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Jiang Yu mengatakan dirinya belum mendengar mengenai kasus Yang Hengjun. Ia juga mengatakan tidak tahu-menahu tentang hilangnya Gao Zhisheng , tapi ia tahu akan adanya laporan Kelompok Kerja PBB tentang Penahanan Sewenang-wenang yang menuntut pembebasan Gao.
Jiang mengatakan Tiongkok menganggap penting kerjasama dengan kelompok kerja PBB tersebut. Tetapi, ia juga menyerukan supaya kelompok kerja tersebut menghormati kedaulatan peradilan Tiongkok yang disebutnya sebagai obyektif dan adil.
Kelompok Kerja PBB mengeluarkan laporan pada hari Minggu, yang menuduh Tiongkok melanggar hukum negerinya sendiri dan hukum internasional dengan menahan Gao. Kelompok itu menyampaikan penyesalannya, karena pemerintah Tiongkok tidak memberi informasi yang diminta.
Kelompok kerja tersebut merupakan badan independen yang terdiri dari para ahli HAM dari Senegal, Pakistan, Chili. Norwegia dan Ukraina. Laporan kelompok tersebut disampaikan kepada Dewan HAM PBB.
Penulis blog Tiongkok keturunan Australia, Yang Hengjun, tidak lagi terlihat setelah menelepon temannya di Guangzhou, Tiongkok Selatan, pada hari Minggu dan mengatakan ia tiga orang lelaki sedang membuntutinya.
Joshua Rosenzweig bekerja pada Yayasan Duihua, kelompok yang memantau tahanan-tahanan politik di Tiongkok. Ia mengaku cemas karena pengecam pemerintah seperti Yang Hengjun tidak diketahui status hukumnya. “Yang mengejutkan saya mengenai penagkapan dan kasus orang hilang beberapa bulan ini adalah tiadanya pelaksanaan hukum yang jelas, dan yang lebih memprihatinkan—ini adalah sistim hukum yang berlaku di negeri Tiongkok saat ini," ujar Rosenzweig.
Rosenzweig mengatakan Yang Hengjun sering berlaku sangat kritis terhadap situasi politik dan sosial di Tiongkok tapi Yang juga sangat berhati-hati dalam menyatakan pandangannya.
Berita mengenai orang-orang hilang tersebut muncul di tengah perkembangan hukum kasus-kasus lain, termasuk pengumuman tuduhan subversi terhadap penulis Ran Yunfei yang ditahan dan hukuman penjara sepuluh tahun terhadap aktivis Liu Xianbin yang dihukum atas tuduhan subversi.