“Saya bisa memastikan bahwa pengepungan hotel itu sudah berakhir dan semua penyerang tewas di tangan pasukan keamanan. Operasi pembersihan sedang berlangsung dan kami akan segera merinci kejadian tersebut dan korban jiwa serta kerusakan yang ditimbulkan”, demikian ujar Menteri Keamanan Somalia, Abdirizak Omar Mohamed.
Kelompok militan Al-Shabab mengklaim bertanggungjawab dan mengatakan hotel itu kerap dikunjungi oleh apa yang mereka sebut sebagai “anggota-anggota pemerintah yang murtad”.
Polisi mengatakan teroris meledakkan sebuah bom mobil di luar hotel Naso-Hablod Sabtu siang sebelum menyerbu ke dalam hotel, melepaskan sejumlah tembakan secara membabibuta dan menyandera beberapa orang.
Polisi menyerbu hotel itu dan terlibat baku tembak dengan sekelompok laki-laki bersenjata, menyudutkan mereka di atap hotel itu.
Beberapa saksi mata mengatakan sejumlah mayat tampak bergeletakan di luar pintu masuk hotel dan lainnya terjebak di dalam sebuah mobil yang terbakar.
Pejabat Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan “mengutuk keras serangan itu dan menyampaikan belasungkawa kepada para korban, keluarga mereka dan rakyat Somalia. Amerika tetap berkomitmen pada keamanan dan stabilitas Somalia dan bangga berdiri bahu membahu dengan Somalia dalam melawan teroris”.
Serangan itu terjadi ketika warga Muslim sedang menjalankan ibadah bulan puasa Ramadhan. Beberapa tahun terakhir para militan tampaknya memanfaatkan bulan suci itu untuk melancarkan serangan sebelum fajar atau setelah senja tiba, ketika orang-orang berkumpul untuk sahur atau berbuka puasa.
Al Shabab yang berafiliasi dengan Al Qaeda telah menewaskan ribuan orang sejak mengkampanyekan aksi teroris mereka 10 tahun lalu, dengan tujuan menjadikan Somalia sebagai negara Islam konservatif. [em]