Seorang pembelot militer Afghanistan yang membunuh tiga tentara Australia telah dibebaskan dari tahanan di Qatar dan keberadaannya tidak diketahui, kata para pejabat, Senin (11/10).
Tentara yang dikenal sebagai Hekmatullah itu melarikan diri setelah menembak mati ketiga tentara Australia itu dan melukai dua lainnya di sebuah pangkalan pada tahun 2012 dan dijatuhi hukuman mati pada tahun 2013.
"Posisi pemerintah selalu bahwa Hekmatullah harus menjalani hukuman yang adil dan proporsional, sesuai dengan kejahatannya, dan tidak diberikan pembebasan atau pengampunan dini," kata pernyataan pemerintah Australia.
Panglima Angkatan Bersenjata Australia Jenderal Angus Campbell mengatakan kepada sebuah komisi Senat bahwa keluarga para tentara diberitahu tentang pembebasan Hekmatullah.
Hugh Jeffrey, seorang ahli kebijakan internasional Departemen Pertahanan, mengatakan kepada komisi itu bahwa Australia mengetahui Hekmatullah telah dibebaskan dari Qatar setelah memperoleh informasi intelijen yang sangat sensitif'. Jeffrey tidak mengetahui alasan pembebasan itu.
Pemerintah Qatar tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Associated Press.
Hekmatullah telah dipindahkan dari Afghanistan ke Qatar pada September tahun lalu dalam kesepakatan yang ditengahi oleh Amerika Serikat menjelang pembicaraan damai antara Afghanistan dan Taliban.
Negara Arab yang kaya minyak itu telah menjadi tempat negosiasi antara AS dan Taliban dan tempat berdirinya kantor perwakilan bagi kelompok yang sekarang mengendalikan Afghanistan itu. [ab/uh]