Jaksa di Taiwan hari Kamis (7/4) mendakwa lima orang melakukan kelalaian profesional atas peran mereka dalam pembangunan gedung apartemen besar yang ambruk akibat gempa bumi bulan Februari lalu dan menewaskan lebih dari 100 orang.
Kantor jaksa di Tainan, kota yang paling parah dilanda gempa 6 Februari lalu, mengajukan dakwaan terhadap perusahaan pengembang, kepala bagian desain perusahaan itu, dua arsitek dan seorang teknisi mesin. Para investigator mendapati kelima orang itu berperan dalam pembangunan Weiguan Jinlong, apartemen 17 lantai, pada tahun 1989.
Gempa berkekuatan 6,4 menyebabkan kompleks bangunan perumahan raksasa itu ambruk, membuat korban, kecuali satu orang, tewas seketika. Lima ratus lima puluh orang lainnya luka-luka. Ini adalah korban gempa bumi terburuk di Taiwan sejak 1999, ketika gempa berkekuatan 7,6 menewaskan lebih dari 2.300 orang.
Jaksa pada bulan Februari mulai menyelidiki mengenai siapa yang mungkin menyebabkan masalah konstruksi di gedung apartemen itu, yang sebagian dibangun dengan kaleng-kaleng timah.
Mereka mendapati bahwa terdakwa mengambil jalan pintas untuk berhemat, kata jurubicara kantor jaksa, Chen Chien-hung. Mereka mengubah beam-column joints dan bagian kolom di bangunan berusia 27 tahun itu, ujarnya. Pengubahan ini membuat ketahanan bangunan terhadap gempa berkurang 16 persen, lanjutnya.
“Jaksa memutuskan kelima orang itu melakukan kejahatan berupa kelalaian professional,” kata Chen. “Kami berharap hakim dapat menetapkan hukuman maksimal bagi mereka.”
Jaksa mendakwa kelima orang itu melakukan kelalaian professional yang menyebabkan luka berat dan merekomendasikan agar pengadilan distrik menjatuhkan hukuman maksimal lima tahun penjara. Tiga di antara terdakwa telah ditahan.
Gempa Taiwan telah mendorong peninjauan kembali keselamatan bangunan di seluruh Taiwan. [uh/ab]