Pemimpin pro-demokrasi Birma Aung San Suu Kyi menyerukan kepada para pemimpin dunia dan perusahaan yang sedang mengadakan pertemuan di Davos, Swiss, agar menggalakkan demokrasi dan pertumbuhan ekonomi di negaranya.
Dalam pidato yang direkam dan diputar di Forum Ekonomi Dunia hari Jumat, Aung San Suu Kyi mengatakan rakyat Birma ingin sekali menjadi bagian dari masyarakat sedunia.
Dia mengatakan ke-55 juta rakyat negaranya telah ketinggalan sementara globalisme telah berjalan dengan cepat dan Birma telah terperangkap dalam sengketa politik. Aung San Suu Kyi mengatakan walaupun sumber-daya alamnya berlimpah, pembangunan Birma telah ketinggalan jauh di belakang negara-negara tetangganya.
Dia menyerukan investasi dalam teknologi dan pra-sarana dan mendesak para calon penanam modal agar menghormati hak azasi manusia dan lingkungan.
Dia juga mengakui bahwa tanpa kestabilan politik dan rekonsiliasi di Birma, negara itu tidak akan dapat terpadu sepenuhnya dengan masyarakat global.
Sebelumnya hari Jumat, mahkamah banding di Birma menolak permohonan Aung San Suu Kyi untuk memulihkan kembali partai politiknya, setelah dibubarkan tahun lalu ketika partai itu tidak mau mendaftar untuk pemilu nasional.
