Meningkatnya suhu air akibat pemanasan global terus mengancam populasi karang di berbagai penjuru dunia. Ketika perairan menghangat secara signifikan, karang biasanya akan mengalami pemutihan. Pemutihan ini adalah kabar buruk karena karang kehilangan zooxanthellae, alga yang memberi warna dan nutrisi. Jika zooxanthellae-nya tidak dipulihkan, karang pada akhirnya akan mati.
Sebuah tim ilmuwan Sydney sedang mempelajari pola makan karang untuk menemukan solusi dan menawarkan perlindungan lebih bagi mereka, termasuk terhadap suhu air yang memanas.
Peneliti kelautan Jen Matthews mengungkapkan pentingnya penelitian itu.
“Karang membutuhkan nutrisi yang optimal untuk tumbuh, berkembang biak, dan bertahan dari penyakit serta perubahan lingkungan. Jika karang memutih, mereka kehilangan hubungan dengan ganggang kecil atau alga yang hidup di jaringan karang dan biasanya memberi mereka semua nutrisi yang mereka butuhkan untuk bertahan hidup,” ungkapnya.
Matthews dan timnya sedang bereksperimen untuk melihat apakah pola makan tinggi lemak merupakan kunci untuk melindungi mereka dari panas tinggi. Mereka memulai dengan karang-karang yang ditemukan di Pelabuhan Sydney.
“Anda bisa memberi makan bola-bola lemak yang kecil ini ke karang, dan mereka mengambilnya, lalu memakannya,” imbuhnya,
Selena Ward, peneliti kelautan lainnya, mengatakan, hasilnya menjanjikan. “Gagasan untuk memberi karang makanan, dibandingkan membiarkannya begitu saja, adalah ide yang sangat cerdas,” jelasnya.
Para peneliti berharap bentuk perlindungan baru ini dapat diperluas ke Great Barrier Reef, yang mencakup sekitar 10 persen ekosistem terumbu karang dunia.
Gelombang panas bawah air dan angin topan yang sebagian disebabkan oleh emisi gas rumah kaca yang berlebihan telah menghancurkan sekitar 3.000 terumbu karang di Great Barrier Reef.
Namun, kata Ward, perbaikan pola makan hanyalah salah satu aspek dalam perjuangan melestarikan karang. “Yang paling penting adalah kita mengurangi emisi karbon dan menguranginya secepat mungkin,” pungkasnya. [ab/uh]
Forum