Tautan-tautan Akses

Statistik: Tes Virus Corona di AS Berkurang untuk Pertama Kalinya


Seorang petugas pemadam kebakaran dari Dinas Pemadam Kebakaran Kota Hialeah sedang menjalani tes Covid-19 di Hialeah, Florida, 6 Agustus 2020.
Seorang petugas pemadam kebakaran dari Dinas Pemadam Kebakaran Kota Hialeah sedang menjalani tes Covid-19 di Hialeah, Florida, 6 Agustus 2020.

Jumlah tes virus corona harian yang dikonfirmasi di AS telah berkurang untuk pertama kalinya, meski ada seruan dari sebagian pejabat kesehatan publik dan federal untuk meningkatkan tes secara signifikan di AS. Negara itu masih memiliki jumlah infeksi dan kematian akibat Covid-19 terbanyak di dunia.

Data dari COVID Tracking Project, yang menggambarkan proyek itu sebagai "upaya kolaboratif yang dikelola para relawan" untuk melacak wabah di negara itu, memperlihatkan bahwa tes-tes harian yang dilaporkan semakin berkurang dalam dua pekan belakangan.

Statistik dari proyek itu, sumber informasi yang paling banyak digunakan oleh Gedung Putih dan lainnya memperlihatkan sekitar 733 ribu orang di AS telah dites setiap hari pada Agustus. Angka itu lebih sedikit dibandingkan sekitar 750 ribu pada sebulan sebelumnya. Data rata-rata tujuh hari itu berkurang menjadi 709 ribu pada Senin (10/8) sebelum meningkat lagi menjelang akhir pekan.

Penurunan itu, yang terjadi setelah peningkatan tes selama berbulan-bulan, mungkin terkait dengan semakin sedikitnya orang yang menjalani tes karena jumlah kasus agak menurun setelah sempat melonjak pada musim panas. Selain itu banyak orang memilih tidak melakukan tes karena harus menunggu lama untuk dites dan mendapat hasil.

Menurut data dari Universitas Johns Hopkins, hingga Sabtu (15/8), terdapat lebih dari 21 juta kasus Covid-19 di seluruh dunia. Lebih dari 5,3 juta kasus ada di AS, disusul Brasil dengan 3,2 juta.

"Saya pikir pantas untuk mengatakan bahwa kita belum melakukan hal positif dalam merespon krisis," kata Senator Mitt Romney pada Jumat (14/8).

"Dan buktinya adalah penduduk kita 5 persen dari populasi dunia tapi juga memiliki 25 persen kematian akibat Covid-19 di seluruh dunia," kata senator Republik dari negara bagian Utah itu dalam wawancara dengan Sutherland Institute, lembaga kajian kebijakan publik konservatif yang berlokasi di Salt Lake City. [vm/ft]

XS
SM
MD
LG