Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan tiba di Uni Emirat Arab, perhentian terakhir dari perjalanannya ke kawasan Teluk yang bertujuan untuk meningkatkan investasi, kata media pemerintah Emirat pada hari Rabu (19/7).
Dalam tur yang mencakup persinggahan di Qatar dan Arab Saudi ini, Erdogan memimpin penandatanganan sejumlah kesepakatan yang menguntungkan untuk meningkatkan ekonomi Turki yang sedang sakit.
"Erdogan telah tiba di UEA dalam kunjungan resmi, didampingi oleh Ibu Negara Turkiye Emine Erdogan," kata kantor berita pemerintah UEA WAM Rabu pagi, menggunakan ejaan alternatif untuk Turki.
WAM merilis rekaman video Erdogan dan istrinya turun dari pesawat kepresidenan di ibu kota UEA, Abu Dhabi, di mana mereka disambut oleh para pejabat Emirat.
Pemimpin Turki itu terbang dari Qatar, di mana ia bertemu dengan pemimpin negara itu, Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani.
Sebelumnya, saat singgah di Riyadh, Arab Saudi, ia menandatangani kontrak pengadaan drone dalam jumlah besar dengan perusahaan pertahanan Turki.
Perjalanan itu dilakukan saat Turki berjuang melawan keruntuhan mata uangnya dan melonjaknya inflasi yang telah menghancurkan ekonominya.
Ankara baru-baru ini memperbaiki hubungan dengan negara-negara Teluk termasuk UEA dan Arab Saudi setelah bertahun-tahun bertikai menyusul pemberontakan Arab Spring pada 2011.
Dukungan Turki untuk organisasi yang terkait dengan Ikhwanul Muslimin awalnya memicu perpecahan dengan negara-negara Teluk, yang memandang gerakan tersebut sebagai kelompok teroris.
Hubungan semakin buruk menyusul blokade yang dipimpin Saudi terhadap sekutu Turki, Qatar, oleh tetangga-tetangga Teluk Arabnya. Embargo dicabut pada 2021 tetapi hubungan dengan Turki tetap tidak stabil.
Dengan hubungan yang membaik, Erdogan mengunjungi UEA tahun lalu untuk memperkuat hubungan politik dan ekonomi.
Bulan lalu, presiden UEA, Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan, bertemu dengan Erdogan di Turki tak lama setelah pemilu Mei lalu mengantarkan pemimpin Turki itu meraih masa jabatan lima tahun lagi.
Wakil Presiden Turki Cevdet Yilmaz juga bertemu dengan presiden Emirat selama kunjungan bulan Juni ke UEA.
Pencairan diplomatik dengan UEA telah menghasilkan peningkatan investasi di Turki.
Pada bulan Maret, Turki dan UEA menandatangani perjanjian perdagangan bebas yang bertujuan untuk meningkatkan perdagangan bilateral menjadi $40 miliar per tahun dalam lima tahun.
Tahun lalu, kedua negara menandatangani kesepakatan pertukaran mata uang hampir $5 miliar untuk meningkatkan cadangan devisa Ankara yang menipis. [ab/uh]
Forum