Ketua fraksi mayoritas di Senat AS, Chuck Schumer, mengatakan Kongres harus melakukan apa saja untuk mengakhiri larangan federal terhadap ganja dan mengatasi dampak buruk Perang Melawan Narkoba, khususnya terhadap orang kulit berwarna.
Pernyataan Schumer, politisi asala Partai Demokrat itu, disampaikan pada Selasa (30/4) ketika memperkenalkan Undang-undang Penanganan dan Peluang Ganja bersama rekannya yang memperkenalkan RUU tersebut, Senator Corey Booker dari New Jersey dan Senator Ron Wyden dari Oregon.
“RUU ini, jika disahkan, akan menutup kemungkinan cara berpikir yang ketinggalan jaman dan berbahaya di tingkat federal, sekaligus memungkinkan terjadinya reformasi dan peraturan yang masuk akal,” kata Schumer.
RUU itu diperkenalkan sehari setelah Presiden Joe Biden berupaya mengklasifikasi ulang ganja sebagai obat yang tidak terlalu berbahaya.
Badan Pemberantasan Narkoba AS atau Drug Enforcement Administration (DEA) mengusulkan agar mengakui penggunaan ganja untuk medis dan bahwa potensi penyalahgunaan ganja lebih kecil dibandingkan dengan sebagian obat-obatan paling berbahaya di negara ini. Namun, undang-undang itu tidak akan langsung melegalkan ganja untuk penggunaan nonmedis.
Pada Oktober 2022, Biden menyerukan undang-undang ganja federal ditinjau ulang. Ia mengampuni ribuan orang yang dihukum secara federal karena memiliki ganja. Ia juga meminta gubernur-gubernur dan pimpinan daerah untuk mengambil langkah serupa untuk menghapus kriminalisasi ganja. [ka/jm]
Forum