Rancangan Undang-Undang (RUU) Keamanan dari Senat AS yang baru dirilis menghadapi prospek yang tidak pasti pada Senin (5/2), meskipun negosiasi selama berbulan-bulan telah dilakukan, terkait upaya bipartisan yang mencakup pendanaan miliaran dolar untuk Ukraina, Israel dan bantuan kemanusiaan, serta reformasi bagi pencari suaka di perbatasan AS-Meksiko.
Pemimpin Mayoritas Senat, Chuck Schumer, melakukan pemungutan suara awal mengenai RUU tersebut pada Rabu lalu, dengan mengatakan bahwa prioritas RUU tersebut “terlalu penting untuk diabaikan dan terlalu penting untuk membiarkannya dihalangi kepentingan politik.”
Dia menyebut RUU tersebut “sebuah langkah monumental menuju penguatan keamanan nasional Amerika di luar negeri dan di sepanjang perbatasan kita.”
Namun segera setelah RUU tersebut dirilis pada Minggu malam, Ketua DPR Mike Johnson mengatakan jika RUU tersebut disahkan oleh Senat yang mayoritas anggotanya dari Partai Demokrat dan disetujui oleh DPR yang mayoritas anggotanya adalah Partai Republik, maka “RUU tersebut akan mati begitu saja.”
Bagi Ukraina, RUU tersebut menganggarkan dana bantuan 60 miliar dolar AS untuk mendukung perjuangannya melawan Rusia, sementara Israel akan mendapatkan 14 miliar dolar AS dalam bentuk bantuan keamanan dan 10 miliar dolar AS untuk bantuan kemanusiaan bagi warga sipil di zona konflik, seperti Ukraina, Jalur Gaza, dan Tepi Barat.
Anggaran 2,4 miliar dolar lainnya akan mendanai upaya militer AS untuk mengatasi berbagai serangan di Laut Merah, sementara 4,8 miliar dolar AS akan digunakan untuk mendukung negara-negara mitra, yang menghadapi agresi China di Indo-Pasifik.
Para perunding di Senat berupaya untuk menyatukan beberapa prioritas yang disarankan oleh Presiden Joe Biden, termasuk pendanaan yang akan memulai kembali pengiriman amunisi dan rudal AS ke Ukraina. Partai Republik bersikeras bahwa paket tersebut juga mencakup langkah-langkah untuk mengatasi ribuan orang yang melintasi perbatasan selatan AS secara ilegal.
Para anggota DPR dari Partai Republik dan mantan Presiden Donald Trump telah mengkritik upaya Senat, karena tidak berbuat banyak untuk menangani keamanan perbatasan.
“RUU ini bahkan lebih buruk daripada yang kami perkirakan, dan tidak akan mengakhiri bencana perbatasan yang diciptakan oleh Presiden,” kata Johnson di akun X.
Biden memuji RUU Senat tersebut, dengan mengatakan bahwa RUU itu “mencakup serangkaian reformasi perbatasan yang paling sulit dan paling adil dalam beberapa dekade.”
“Sekarang, anggota DPR dari Partai Republik harus memutuskan. Apakah mereka ingin menyelesaikan masalahnya? Atau apakah mereka ingin terus bermain politik terkait perbatasan?” kata Biden dalam sebuah pernyataan.
“Saya sudah membuat keputusan. Saya siap menyelesaikan masalah tersebut. Saya siap mengamankan perbatasan,” tambah dia.
Langkah ini mencakup proses yang lebih ketat dan lebih cepat bagi para pencari suaka untuk mendapatkan keputusan atas klaim mereka, dan mereka yang lolos penyaringan awal akan memenuhi syarat untuk mendapatkan izin kerja. Wawancara suaka akan dilakukan dalam beberapa hari setelah kedatangan, dan keputusan akhir akan diambil dalam beberapa bulan. Saat ini, keseluruhan prosesnya bisa memakan waktu bertahun-tahun.
Selain itu, pada hari-hari ketika dalam lima hari rata-rata penyeberangan perbatasan ilegal melampaui 5 ribu orang per hari, presiden akan memiliki wewenang untuk secara otomatis mengusir mereka yang menyeberang secara ilegal tanpa memberi mereka kesempatan untuk mengajukan permohonan suaka. Para migran masih diizinkan mendatangi pelabuhan-pelabuhan kedatangan, untuk mencoba mencari suaka.
Pemimpin Minoritas Senat Mitch McConnell menyatakan dukungannya terhadap RUU tersebut, dengan mengatakan Senat harus “bersiap untuk bertindak.”
“Kedaulatan Amerika sedang diuji di dalam negeri, dan kredibilitas kita sedang diuji oleh musuh-musuh yang makin berani di seluruh dunia,” kata McConnell dalam sebuah pernyataan.
“Tantangan-tantangan yang kita hadapi tidak akan terselesaikan dengan sendirinya, dan musuh-musuh kita juga tidak akan menunggu sampai Amerika menyatukan tekad untuk menghadapinya,” kata dia lagi. [ns/uh]
Beberapa bagian berasal dari The Associated Press dan Reuters
Forum