Melompat di udara dan lompat trampolin, melakukan atraksi Spanish web dan bermain sulap dengan bola, seni udara dan lyra; Trapeze School di Washington DC – yang merupakan satu-satunya tempat semacam itu di ibu kota Amerika Serikat – siap bekerjasama dengan siapa pun, terlepas dari latar belakang atletik, tingkat kebugaran atau usia. di Trapeze School mengatakan.
“Di DC kami memiliki banyak orang yang melakukan sirkus untuk rekreasi, tidak harus untuk menjadi profesional,” ungkap Jana Cohen, salah satu instruktur di Trapeze School.
Tetapi meskipun sebagian besar siswa di Trapeze School berada di sana untuk bersenang-senang, mereka senantiasa kembali ke sekolah tersebut.
“Sirkus dan seni udara, trampolin, dan melompat di udara, semuanya adalah tentang mempelajari sesuatu yang baru dan menemukan kegembiraan ketika mempelajari sesuatu yang baru itu,” kata Cohen.
Siswa termuda di Trapeze School baru berusia enam tahun, sementara yang tertua berusia lebih dari 80 tahun. Dan melihat orang sepuh melompat di udara bukanlah hal yang langka di sekolah tersebut.
“Seseorang mungkin akan masuk kelas dan mengatakan saya tidak akan pernah dapat melakukannya. Saya tidak akan pernah bisa berlutut di trapeze, saya tidak akan pernah bisa melakukan lompatan ke belakang (backflip), saya belum pernah melakukannya seumur hidup saya! Tapi hal menarik tentang trapeze adalah orang-orang seringkali melakukan hal-hal yang melebihi harapan mereka sendiri," ujar Cohen.
Untuk melakukan atraksi rekstok gantung tidaklah membutuhkan persiapan khusus. Seorang siswa yang belum pernah pergi ke gimnasium sekalipun, dapat datang dan melakukan yang terbaik, demikian ujar Alex Reyes, salah seorang instruktur di Trapeze School.
“Selain tetap bugar, tetap sibuk, tetap aktif, terlibat dan terhibur, atraksi trapeze adalah cara yang bagus untuk membangun keterampilan lain dalam hidup, antara lain untuk mendengar dan mengikuti arahan dan instruksi. Hal ini membantu koordinasi mata, tangan, dan lainnya. Hal-hal yang mungkin dilakukan selepas sekolah ini antara lain menyelam dan menari, dan daftarnya akan terus bertambah panjang.”
Selama lebih dari satu tahun Trapeze School bekerjasama dengan lembaga-lembaga nonprofit “Serve Your City” yang membantu anak-anak dari keluarga berpenghasilan rendah. Anak-anak ini dapat belajar secara cuma-cuma di Trapeze School.
Warga Washington DC, Joy Berth, membawa anak-anaknya – Jolia dan Josiah – ke sekolah ini secara teratur.
“Kelas ini mengajarkan saya cara mengontrol tubuh, otot-otot di tubuh saya dan keseimbangan. Saya belajar bagaimana terbang di udara. Kini saya bisa melompat lebih tinggi di trampolin ini. Ini pengalaman yang sangat menyenangkan karena saya sangat suka melompat di atas trampolin,” kata Berth.
Cohen mengatakan sekolah ini berencana mengembangkan inisiatif amal lebih jauh agar atraksi melompat atau terbang di udara dan seni ini tersedia bagi sebanyak mungkin orang. [em/rs]
