Sekjen Antonio Guterres mengatakan, “Kita berada di ambang era baru. Periode pasca-Perang Dunia telah berlalu, dan kita bergerak menuju tatanan global baru dan dunia yang multikutub.” Kepada para anggota ia menambahkan bahwa arahan kebijakan berjudul “The New Agenda for Peace” atau “Agenda Baru untuk Perdamaian” itu mengetengahkan rekomendasinya yang mengakui sifat saling terkait dari berbagai tantangan tersebut.
Tahun lalu dunia menyaksikan kematian terkait konflik dalam jumlah tertinggi dalam kurun hampir tiga dekade, kata Guterres. Ia mengatakan bahwa “konflik telah menjadi semakin kompleks, mematikan dan semakin sulit untuk diselesaikan.”
Agenda itu berfokus pada pencegahan konflik dan pentingnya membangun perdamaian.
“Di dunia kita yang terpecah dan bermasalah, kewajiban negaralah untuk melestarikan institusi universal kita, di mana mereka semua memiliki kepentingan. Waktu untuk bertindak bukanlah ketika perpecahan dan keretakan telah melanda kita,” lanjut pemimpin PBB itu. [uh/ab]
Di tengah ketegangan geopolitik, pelanggaran HAM dan meningkatnya ancaman perang nuklir, Sekjen PBB, Kamis (20/7) meluncurkan arah kebijakan baru untuk mendorong perdamaian dan keamanan.
Paling Populer
1
Forum