Sekretaris Jenderal PBB pada hari Senin (20/1) memuji kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas tetapi menyerukan kedua pihak untuk “menepati komitmen mereka dan sepenuhnya melaksanakan kesepakatan tersebut.”
Puluhan tahanan Palestina telah dibebaskan oleh Israel setelah tiga sandera meninggalkan tahanan Hamas dalam pertukaran yang terjadi setelah 15 bulan kesedihan dan kecemasan kolektif.
Baik warga Israel maupun Palestina terpecah antara perayaan dan ketakutan saat gencatan senjata antara Israel dan Hamas berlangsung pada hari Minggu. Namun, lebih banyak yang harus dilakukan untuk memastikan wilayah tersebut dipulihkan, kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
“Saya mendesak semua pihak untuk memastikan bahwa kesepakatan ini mengarah pada pembebasan semua sandera dan gencatan senjata permanen di Gaza,” katanya kepada Dewan Keamanan PBB.
Saat langit di atas Gaza dan Israel hening untuk pertama kalinya dalam lebih dari setahun, dan warga Palestina mulai kembali ke rumah-rumah yang tersisa. Dan setelah berbulan-bulan pembatasan ketat Israel, lebih dari 600 truk yang membawa bantuan kemanusiaan meluncur ke wilayah yang hancur itu, kata Guterres.
Gencatan senjata telah membangkitkan harapan sederhana untuk mengakhiri perang Israel-Hamas. Namun banyak pertanyaan dan negosiasi yang lebih menantang masih ada di depan mata.
“Kita harus memanfaatkan kesempatan yang dihadirkan oleh kesepakatan gencatan senjata untuk mengintensifkan upaya untuk menangani kerangka tata kelola dan keamanan di Gaza. Otoritas Palestina telah menyatakan siap untuk mengambil peran dan tanggung jawabnya di Gaza. Saya mendesak dukungan kolektif untuk penciptaan pengaturan keamanan dan tata kelola yang akan memungkinkan Gaza dipersatukan kembali secara politik, ekonomi, sosial dan administratif dengan Tepi Barat,” tambah Guterres. [lt/ab]
Forum