Sekjen PBB Ban Ki-moon meminta kepada penguasa militer Birma agar memastikan bahwa pemilu pertama negara itu dalam 20 tahun bulan November berlangsung secara inklusif dan transparan sebesar mungkin.
Ban bertemu hari Senin dengan para pejabat tinggi dari Kelompok Sahabat mengenai Birma. Kelompok ini terdiri dari 14 negara termasuk Amerika Serikat, Rusia, Tiongkok dan Australia.
Pimpinan PBB tersebut mengatakan kepada wartawan, para menteri yang ditemuinya mengutarakan kegembiraan, keprihatinan dan pengharapan mereka mengenai proses politik di Birma menuju pemilu tanggal 7 November.
Kelompok Sahabat itu menyerukan pembebasan semua tahanan politik, termasuk pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi, pemimpin oposisi yang sedang menjalani hukuman tahanan rumah. Ban mengatakan ia sependapat bahwa pembebasan tahanan sangat penting supaya pemilu Birma dianggap layak dipercaya.