Para pejabat Birma telah menambahkan nama pemimpin oposisi yang sedang menjalani tahanan rumah, Aung Sang Suu Kyi, ke daftar pemilih tambahan. Itu artinya Suu Kyi akan diizinkan memberikan suara dalam Pemilu 7 November mendatang.
Pemenang hadiah Nobel Perdamaian itu tidak masuk daftar pemilih ketika Daftar Pemilih diterbitkan pertama kali hari Senin.
Ini sejalan peraturan Pemilu Birma yang melarang tahanan ikut dalam Pemilu, yang akan diadakan untuk pertama kalinya di negara itu dalam 20 tahun. Tetapi, keputusan itu menuai perhatian kritis dari media internasional.
Seorang pejabat pemerintah hari Jumat mengatakan Aung San Suu Kyi, yang masa tahanan rumahnya akan berakhir November, tidak akan diijinkan keluar pada hari pemilihan. Tapi ia menyarankan agar pemerintah dapat membawa kotak suara ke rumahnya.
Seorang jurubicara Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan Amerika Serikat tidak yakin perbuatan Birma tersebut mempunyai makna penting. Ia mengatakan, pemerintah Birma sebaiknya membebaskan Aung San Suu Kyi dan memulai dialog yang sungguh-sungguh dengan pemimpin oposisi Birma itu.
