Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres “mengutuk keras” serangan Rusia ke rumah sakit anak utama di Kyiv, Ukraina, pada Senin (8/7), ungkap juru bicaranya, Stephane Dujarric.
Rusia meledakkan rumah sakit anak utama di Kyiv dengan sebuah rudal Senin siang dan menghujani kota-kota lain di seantero Ukraina dengan rudal, menewaskan sedikitnya 36 warga sipil dalam gelombang serangan udara paling mematikan dalam berbulan-bulan terakhir.
Guterres menilai serangan ke rumah sakit anak dan fasilitas kesehatan lain itu “sangat mengejutkan,” kata Dujarric.
“Mengarahkan serangan ke warga sipil dan objek sipil dilarang oleh hukum humaniter internasional, dan serangan seperti itu tidak bisa diterima dan harus diakhiri segera,” katanya.
Dewan Keamanan PBB akan bertemu hari Selasa (9/7) untuk membahas serangan tersebut, kata para diplomat. Pertemuan yang dijadwalkan untuk Selasa pagi itu diajukan oleh Inggris, Prancis, Ekuador, Slovenia dan Amerika Serikat.
“Kami akan mengecam serangan Rusia yang pengecut dan jahat terhadap rumah sakit itu,” kata Duta Besar Inggris untuk PBB Barbara Woodward melalui unggahannya di X hari Senin.
Rusia menginvasi Ukraina sejak Februari 2022. [rd/jm]
Forum