Lebih dari 180 jurnalis di surat kabar terkemuka Rusia, Kommersant telah menandatangani sepucuk surat terbuka untuk para pembaca, dan menyatakan bahwa negara itu “patut mendapatkan kebebasan berbicara.”
Langkah itu diambil sehari setelah hampir 12 orang jurnalis yang meliput berita politik di Kommersant mengundurkan diri sebagai solidaritas dengan dua sejawat mereka yang dipecat, terkait kemungkinan perubahan kepemimpinan di majelis tinggi parlemen, jelas para wartawan.
Kedua wartawan itu dipecat atas permintaan para pemegang saham, akibat artikel mereka yang menyatakan ketua Dewan Federasi Valentina Matviyenko, seorang sekutu kuat Kremlin, mungkin akan meninggalkan jabatannya.
Dalam surat bertanggal 21 Mei, para wartawan itu menyatakan para pemegang saham “menghancurkan salah satu media terbaik Rusia” demi “keuntungan politik jangka pendek.”
“Kami yakin Rusia berhak mendapatkan masa depan yang lebih baik,” sebut para wartawan dalam surat itu. “Rusia patut memiliki hak kebebasan berbicara.”
Wakil pemimpin redaksi Kommersant, Renata Yambayeva, mengatakan bahwa keputusan memecat wakil redaktur politik surat kabar itu, Maksim Ivanov, dan koresponden khusus Ivan Safronov, diambil oleh pemilik surat kabar, Alisher Usmanov yang dekat dengan Kremlin
Wakil Usmanov mengatakan pada 20 Mei malam bahwa milyuner itu tidak ada sangkut pautnya dengan pemecatan dan mengklaim bahwa ia tidak pernah ikut campur dalam keputusan editorial surat kabar tersebut.
Yambayeva mengatakan pemecatan itu “tidak berdasar” dan “bencana bagi surat kabar tersebut,” seraya menambahkan bahwa itu merupakan tindakan “menekan wartawan secara terbuka”. [uh]