Para pakar kesehatan mengatakan kepada Senat mereka tidak bisa memperkirakan bagaimana tumpahan minyak di Teluk Meksiko akan mempengaruhi warga lokal atau para pekerja yang terlibat dalam pembersihan minyak.
John Howard, Direktur Institut Nasional untuk Keselamatan dan Kesehatan Pekerjaan, mengatakan sejauh ini keluhan-keluhan penyakit umumnya tidak serius.
“Umumnya iritasi kulit dan pernafasan akibat zat-zat kimia yang terkandung dalam minyak mentah. Kontak kulit harus dihindari dan bagian tubuh manapun yang terkena minyak harus dicuci bersih. Iritasi mata, hidung dan tenggorokan dapat terjadi akibat kontak dengan minyak mentah,” jelasnya.
Howard mengatakan rasa mual, sakit kepala dan keresahan emosional bisa terjadi dalam jangka panjang. Para pekerja yang membersihkan tumpahan minyak juga mengeluh kepanasan. Sebuah klinik kesehatan publik kini dibuka disana untuk melayani pekerja pembersih.
Para pakar kesehatan mengatakan anak-anak memiliki resiko tinggi.
“Anak-anak memiliki laju pernafasan dan metabolisme yang lebih tinggi dibanding orang dewasa sehingga mereka cenderung menyerap lebih banyak racun yang ada di udara. Anak-anak kecil dan bayi punya sistem kekebalan yang belum berkembang sehingga kurang mampu melawan infeksi," kata Howard.
Musim badai yang akan tiba juga akan memperumit isu kesehatan. Para anggota DPR mengungkapkan kekhawatiran mengenai badai yang akan menyapu minyak mentah dan racun ke daratan, dan membuat lebih banyak orang terpapar bahan kimia berbahaya.
Tidak ada satupun dari pakar kesehatan yang hadir di sidang dengan komite bisa mengatakan berapa lama zat-zat kimia itu akan terus mengandung racun.
Para pejabat Departemen Kesehatan meminta dibentuknya panel ilmuwan independen untuk menelusuri serangkaian isu kesehatan terkait tumpahan minyak.
Tapi untuk saat ini, Badan Makanan dan Obat-obatan Amerika mengatakan air minum di kawasan itu masih aman, dan karena adanya larangan memancing, produk makanan laut di toko dan restoran aman dikonsumsi (VOA/Budi Setiawan).