Arab Saudi, pada Selasa (13/6), mengumumkan pelaksanaan konferensi internasional yang akan digelar pada minggu depan untuk mengumpulkan janji bantuan bagi Sudan yang dilanda perang, di mana PBB mengatakan lebih dari setengah populasi negara tersebut sangat membutuhkan bantuan dan perlindungan.
Banyak dari mereka berada di wilayah Darfur Sudan, di mana serangan terhadap warga sipil dapat menjadi kejahatan terhadap kemanusiaan, kata kepala misi PBB.
Konferensi penggalangan dana itu akan diadakan pada 19 Juni, kata kantor berita resmi Saudi Press Agency. Kantor itu mengutip kementerian luar negeri dan menambahkan bahwa kerajaan akan bersama-sama memimpin pertemuan dengan Qatar, Mesir, Jerman dan Uni Eropa, serta badan-badan PBB.
Arab Saudi dan Amerika Serikat telah menengahi perang yang telah berlangsung selama delapan minggu antara kelompok panglima militer Sudan Abdel Fattah al-Burhan dan mantan wakilnya Mohamed Hamdan Daglo, yang dikenal sebagai Hemeti, yang memimpin pasukan paramiliter “Pasukan Dukungan Cepat” (RSF).
Sekitar 25 juta orang – lebih dari setengah populasi sudan – membutuhkan bantuan dan perlindungan, menurut PBB.
Seluruh wilayah distrik Khartoum tidak lagi memiliki air ledeng, dan listrik hanya tersedia selama beberapa jam dalam seminggu, sementara sebagian besar rumah sakit di zona pertempuran tidak berfungsi, dan fasilitas bantuan telah dijarah. [lt/jm]
Forum