Tautan-tautan Akses

Rusia, Ukraina Laporkan Serangan Drone Berskala Besar


Anggota tim layanan darurat berupaya memadamkan api setelah serangan drone Rusia di wilayah Kyiv, Ukraina, 24 Januari 2025. (layanan darurat Ukrainaa via AP)
Anggota tim layanan darurat berupaya memadamkan api setelah serangan drone Rusia di wilayah Kyiv, Ukraina, 24 Januari 2025. (layanan darurat Ukrainaa via AP)

Trump menyampaikan rencananya berbicara dengan Putin, untuk mendesak diakhirinya perang Rusia-Ukraina.

Pejabat di Ukraina mengatakan Rusia meluncurkan rentetan pesawat nirawak (drone) dalam serangan pada Jumat malam (24/1). Serangan tersebut menewaskan setidaknya dua warga sipil, melukai beberapa lainnya, dan merusak bangunan komersial dan perumahan.

Kementerian Dalam Negeri Ukraina mengatakan dua korban tewas akibat serpihan pesawat nirawak di wilayah tengah Kyiv. Sebuah bangunan perumahan bertingkat dan bangunan komersial dilaporkan termasuk di antara infrastruktur yang mengalami kerusakan dalam serangan itu.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pertahanan udara mencegat dan menghancurkan sekitar 120 drone yang diluncurkan oleh Ukraina di belasan wilayah, termasuk Moskow, pada malam Jumat (24/1).

Tidak ada korban yang dilaporkan dalam serangan tersebut.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Kamis (23/1) mengatakan akan segera berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mencoba mendorong pemimpin Rusia itu mengakhiri perangnya dengan negara tetangga Ukraina yang telah berlangsung selama hampir tiga tahun.

"Jutaan nyawa anak muda terbuang sia-sia. Perang itu mengerikan," kata Trump, melalui tautan video dari Washington, kepada para pemimpin bisnis global yang bertemu di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss.

Ia mengatakan bahwa "Ukraina siap membuat kesepakatan," meskipun belum ada perundingan perdamaian yang diumumkan. "Perang ini seharusnya tidak perlu dimulai."

Trump, setelah tiga hari menjabat sebagai presiden untuk kedua kalinya, mengatakan bahwa ia akan meminta Arab Saudi dan OPEC untuk memangkas harga minyak dunia, yang sekarang mencapai sekitar $77 (Rp1,2 juta) per barel. Hal ini ditujukan untuk mengekang pendapatan minyak Rusia, yang digunakannya untuk mendanai perang.

"Jika harganya turun," kata Trump, "perang di Ukraina akan segera berakhir." "Sangat penting untuk mencapai ini," katanya. "Sudah waktunya untuk mengakhiri perang ini."

Pernyataan baru Trump tentang perang tersebut muncul sehari setelah ia menggambarkan konflik itu sebagai "perang yang konyol" dan mengatakan kepada Putin dalam pesan media sosial, bahwa jika ia tidak bertindak untuk mengakhirinya, Amerika Serikat akan mengenakan tarif, pajak, dan sanksi baru atas ekspor Rusia ke Barat.

Namun, Kremlin tidak menggubris ancaman Trump, dan mengatakan pada hari Kamis (23/1) bahwa mereka tidak melihat adanya elemen baru dalam kebijakan Amerika Serikat terhadap Rusia. "Ia menyukai metode-metode ini, setidaknya dalam masa jabatan pertamanya sebagai presiden," kata Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan.

Peskov mengatakan Rusia tetap siap untuk "dialog yang saling menghormati" dengan Amerika Serikat saat Trump memulai masa jabatan empat tahun di Gedung Putih. [es/dw]

Beberapa informasi untuk laporan ini berasal dari The Associated Press, Agence France-Presse, dan Reuters.

XS
SM
MD
LG