Presiden AS Donald Trump Kamis (23/1) mengatakan ia akan segera berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk berupaya mendorong pemimpin Rusia itu agar mengakhiri perangnya yang telah berlangsung hampir tiga tahun dengan negara tetangganya, Ukraina.
"Jutaan nyawa orang muda terbuang sia-sia. Perang itu mengerikan," kata Trump melalui tautan video dari Washington kepada para pemimpin bisnis global yang bertemu di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss.
Ia mengatakan bahwa "Ukraina siap membuat kesepakatan," meskipun belum ada perundingan perdamaian yang diumumkan. "Ini adalah perang yang seharusnya tidak pernah dimulai."
Tiga hari setelah masa jabatan keduanya di Gedung Putih, Trump mengatakan ia akan meminta Arab Saudi dan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak untuk memangkas harga minyak global, yang sekarang sekitar $77 per barel, untuk membatasi pendapatan minyak Rusia yang digunakannya untuk mendanai perang.
"Jika harganya turun," kata Trump, "perang di Ukraina akan segera berakhir."
"Penting sekali untuk menyelesaikannya," katanya. "Sudah waktunya untuk mengakhirinya."
Pernyataan baru Trump tentang perang itu muncul sehari setelah ia menggambarkan konflik tersebut sebagai "perang yang konyol" dan mengatakan kepada Putin dalam pesan media sosial bahwa jika ia tidak bertindak untuk mengakhirinya, AS akan mengenakan tarif, pajak, dan sanksi baru atas ekspor Rusia ke Barat.
Namun, Kremlin tidak terpengaruh oleh ancaman Trump, dengan mengatakan pada hari Kamis bahwa mereka tidak melihat adanya unsur-unsur baru dalam kebijakan AS terhadap Rusia.
"Ia menyukai metode-metode ini, setidaknya ia menyukainya selama masa jabatan pertamanya sebagai presiden," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan. [uh/jm]
Forum